"Kalau PDIP-nya misalnya mengusung petahana namun PDIP tak keberatan kadernya (Risma) diusung partai lain, maka kita pertimbangkan untuk mengusung Risma," kata Sekjen PPP Arsul Sani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Kecenderungannya, memang PDIP lebih mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). PPP akan memperhatikan tata krama dalam merealisasikan niatan mengusung Risma, termasuk dalam kaitannya dengan PDIP sebagai 'pemilik' Risma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, anggota koalisi kekeluargaan yakni PKB Jakarta mendeklarasikan diri mendukung Sandiaga Uno dan Saefullah. PPP juga mengakui bahwa Sandiaga adalah tokoh yang ikut mendaftar bakal cagub DKI ke PPP. Namun PPP memandang Sandiaga hanyalah satu dari beberapa opsi, bukan satu-satnya opsi. PPP akan memutuskan pasti hal ini sekitar awal September nanti.
"Pak Sandi bukan satu-satunya opsi. Ada calon lain. Misalnya beberapa hari terakhir ini banyak masyarakat mempertimbangkan mengusung Bu Risma. Kalau Bu Risma enggak mau, maka Bu Sylviana Murni (PNS) yang sekarang menjabat Deputi Gubernur DKI," tutur Arsul.
Kini, kata Arsul, jadi tidaknya Risma maju ke DKI tergantung sikap Risma sendiri. Tentu sikap PDIP juga bakal berpengaruh besar.
PPP berada dalam koalisi kekeluargaan, bersama enam partai lain termasuk PDIP. Koalisi ini punya satu tujuan yang sama yakni tidak mengusung Ahok dan mencari figur alternatif untuk menjadi cagub DKI 2017. (dnu/tor)