Cegah Tumbuhnya Paham Radikal, Kemhan Ajak 1.000 Ulama Ikuti Bela Negara

Cegah Tumbuhnya Paham Radikal, Kemhan Ajak 1.000 Ulama Ikuti Bela Negara

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Kamis, 25 Agu 2016 13:14 WIB
Suasana Apel Gelar Nasional Bela Negara 2016/ Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kampus dan Pesantren atau Islamic boarding school sering dipandang sebagai tempat muncul nya paham-paham radikalisme. Guna mengantisipasi hal itu, Direktur Bela Negara M Faisal ingin program bela negara masuk ke tempat-tempat pendidikan.

"Radikalisme bisa muncul di mana saja, di kampus-kampus banyak muncul radikal sisi kanan maupun kiri. Radikalisme juga muncul di Islamic boarding school atau pesantren-pesantren, untuk itu menanamkan ideologi cinta tanah air, pancasila baik jika dimasukkan dalam nilai-nilai pembelajaran di sekolah-sekolah," ucap Faisal dalam pemaparannya di Aula Bhineka Tunggal Ika, kantor Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Faisal menambahkan, rencananya Kemhan tak hanya akan berkoordinasi dengan perguruan tinggi negeri dan swasta. Tapi juga akan mengajak para ulama untuk membantu menyebarluaskan program bela negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bela negara akan menggandeng 1.000 Ulama dari pesantren-pesantren di daerah untuk menanamkan nilai-nilai bela negara kepada para santrinya. Kita juga bekerjasama dengan kemdikti dan pemda untuk menyusun kurikulum yang tepat untuk program bela negara," jelasnya.

Senada dengan hal itu, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristek Dikti Intan Ahmad berpendapat tantangan terbesar untuk menanamkan nilai pancasila maupun program bela negara ke mahasiswa bukan hal yang sulit.

"Menanamkan nilai-nilai pancasila dan program bela negara ke mahasiswa itu tak sulit, sudah ada program-program kurikulum yang mengarah ke sana, seperti Menwa dan lainnya. Tapi menjadi tantangan bagaimana para preman dan masyarakat ini ketika mendengar lagu Indonesia Raya berdiri tegak dan hormat di hadapan bendera, karena sudah tertanam didirinya cinta tanah air," tambah Ahmad. (adf/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads