Otto pun menanyakan hal tersebut ke saksi ahli Toksikologi Prof I Made Agus Gelgel Wirasuta di persidangan. Prof Made merupakan ahli Toksikologi yang dihadirkan jaksa. Dia adalah akademisi dari Universitas Udayana Bali.
"Saudara tahu ada berapa kandungan sianida yang terdapat di tubuh Mirna? atau berapa banyak yang Mirna minum ketika disedot? Karena kalau cuma 0,2 mg itu kan tidak mematikan?" tanya Otto ke Made, di persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus), Jl Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis(25/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu berapa jumlah pasti yang diminum Mirna, saya prediksi berdasarkan fakta-fakta 12,7 mg," jawab Made.
"Mengapa tidak menganilisis sianida di dalam darah?" tanya Otto ke Made.
Made kemudian menjawab, dirinya mempunyai metode lain dalam melakukan uji forensik. Selain itu, dia mengatakan, sifat sianida yang memudah menguap membuat kemungkinan kandungan sianida di darah Mirna sudah hilang. Apalagi, Mirna baru di autopsi 3 hari pasca kejadian di Kafe Olivier.
"Sianida akan menguap menjadi karbon monoksida dan gas dan asam sulfat. Berarti dengan fakta yang ilmiah yang ada, itu tidak mungkin ditemukan (sianida di darah Mirna)," ujar Made. (rvk/slm)