Menhan Gelar Rakor Bela Negara Bersama Rektor dan Gubernur Daerah

Menhan Gelar Rakor Bela Negara Bersama Rektor dan Gubernur Daerah

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Kamis, 25 Agu 2016 11:48 WIB
Foto: Suasana Rapat Koordinasi Bela Negara (Aditya Fajar/detikcom)
Jakarta - Puluhan rektor universitas dan gubernur daerah mengikuti rapat koordinasi (rakor) bela negara di kantor Kementerian Pertahanan. Menteri Petahanan Ryamizard Ryacudu meminta untuk menyamakan visi dan misi, untuk penanaman nilai-nilai patrotisme cinta tanah air dan bela negara di tingkat daerah di Indonesia.

"Sebagai sebuah landasan sikap dan perilaku Indonesia dalam revolusi mental, maka dinamika bela negara adalah modal sosial dari ancaman terorisme dan gerakan radikal," ucap Ryamizard di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).

Selain itu, Ryamizard berpendapat alasan dirinya mengundang para rektor perguruan tinggi serta para gubernur daerah dalam rakor bela negara untuk bertukar pikiran dan menyempurnakan pondasi kebangsaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto: Menhan Ryamizard Ryacudu berpidato di Rapat Koordinasi Bela Negara (Aditya Fajar/detikcom)

"Salah satu faktor penting yang harus dipahami, bela negara merupakan program penting dari Kemhan tapi untuk menyempurnakannya kita tidak bisa bekerja sendiri. Pendidikan sejak usia dini bahkan sampai perguruan tinggi yang kita harapkan dapat menanamkan jiwa kebangsaan yang perlahan makin tipis sekali," papar Ryamizard.

"Bela negara disempurnakan lagi biar seragam. Hanya satu kekuatan kita adalah dengan memperkuat identitas diri bangsa dan penanaman kesadaran bangsa dan pancasila. Kalau sudah bisa begitu Indonesia hebat. Kita mulai dari bela negara. Kita bakar dengan bela negara agar bangsa ini menjadi kuat," jelasnya.

Turut hadir sebagai perwakilan gubernur daerah, Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan penanaman visi bela negara tak hanya harus ditanamkan kepada para generasi muda. Tapi juga para pejabat pemerintahan yang mampu membina.

"Anti kemiskinan, anti kebodohan dan anti korupsi juga perlu ditanamkan. Sehingga betul-betul bisa dilakukan oleh siapapun anak bangsa. Tapi juga para pejabat juga harus memiliki kesadaran yang sama akan bela negara," ucap Sultan dalam sambutannya.

Sultan mengaku sependapat dengan visi dan misi dari bela negara. Untuk itu penting baginya konsep bela negara ini tak hanya tertanam tapi juga membentuk jaringan civil society.

"Harapan saya ide dari bela negara ini tak hanya berlangsung di level menengah ke bawah tapi juga mampu membentuk jaringan civil society yang mau membela negaranya. Jaringan di daerah seperti karang taruna, paskibraka dan pramuka itu lah area awal ditraining bela negara dan jaringan itu juga sudah terbangun kuat dalam kehidupan masyarakat," jelas Sultan. (adf/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads