Para petugas itu adalah Sutio, Hidayat, dan Farid. Ketiganya adalah petugas yang diperbantukan khusus menjadi pencatat cek poin di Jumum. Tugas mereka cukup penting, yakni memastikan jumlah jemaah yang masuk, dan melaporkannya ke sektor-sektor agar melakukan persiapan kedatangan.
Dari laporan itu, para petugas sektor dan hotel bisa bersiap sebelum jemaah datang. Jarak dari Jumum ke Makkah sekitar 30 menit, dengan demikian jemaah bisa disambut dengan maksimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita bekerja mulai pukul 11.30 siang, sampai jam 02.00 malam. Sehari rata-rata ada 18 kloter masuk sini, total 155 bus. Begitu bus masuk, kita lambungkan ke pihak sektor di Makkah," kata Sutio.
Selama bertugas, Sutio mengaku tak ada kendala berarti. Yang sedikit menjadi persoalan adalah tak adanya pos untuk menunggu. Sehingga mereka harus berdiam diri di depan gerbang pos, beratapkan langit dan terik matahari. Suhu di Makkah saat ini maksimal berkisar di angka 40 derajat celcius.
"Cuma kena jemur aja, dan beratapkan langit," ujarnya sambil terkekeh.
Tugas para tim cek poin ini memang tidak lama. Sekitar 4 hari lagi, begitu jemaah dari Madinah sudah habis, maka mereka pun bisa kembali ke pos awal di Makkah. Namun selama hampir dua pekan di Jumum 'berjemur', membuat kondisi kulit mereka menjadi lebih 'gelap'.
![]() |
Kondisi para petugas ini membuat ketua PPIH Arab Saudi Ahmad Dumyati Bashori bergerak. Dia akhirnya mengurus perizinan agar mendapat pos jaga permanen di Jumum, sama seperti negara lain yang sudah memiliki pos lebih dulu di sana. Lewat usaha dan lobi ke berbagai pihak, akhirnya ruangan itu diperoleh.
Pemerintah Saudi lewat Kementerian Haji di Makkah memberikan ruangan ber-AC untuk para petugas menunggu jemaah. Di sana juga bisa dijadikan tempat penyimpanan konsumsi, setelah beberapa hari terakhir semua disimpan di mobil.
"Selama ini di mobil semua. Sangat panas dan secara kesehatan itu tidak baik. Kita terima kasih kepada Saudi akhirnya memberikan tempat ini," terangnya.
Satu lagi pos cek poin berada di Shumaisi, untuk memeriksa jemaah dari Jeddah sebelum masuk ke Makkah. Di sana, PPIH juga sedang mengupayakan tempat permanen untuk pos penjagaan. (mad/bag)













































