Ahok mengatakan, alasan untuk men-tap kartu tersebut agar setiap yang menaiki bis tersebut bisa terdata dengan jelas. Selain itu, dia ingin mempromosikan bahwa transaksi bus wisata dan beberapa fasilitas lainnya di Jakarta tidak menggunakan uang tunai.
"Itu supaya turis yang datang kita kenali dia siapa. Kita ingin promosikan bahwa Jakarta itu cashless society," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kan kalau ke Monas mesti pakai kartu. Makan juga pakai kartu. Kamu naik bus juga pakai kartu. Nah, kita harapkan dengan penggunaan kartu itu, nanti lama-lama saya tahu kamu itu siapa, perilaku kamu ke mana, saya tahu penghasilan kamu berapa. Saya bisa memberikan servis atau pelayanan yang lebih baik buat kamu," jelas Ahok.
"Jadi kita bisa tahu kan, jam sekian ternyata bus tingkat enggak cukup kalau satu. Terus 10 menit datang 1, harusnya datang 3, supaya orang tunggunya enggak lama. Nah, kalau kita pakai tap in, tap out, kita tahu nih kamu demennya ke mana. Saya bisa pelajari pola kamu," tambah Ahok. (rjo/rvk)











































