'Emas Biru' merupakan program yang digagas Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Doni Monardo untuk masyarakat di Maluku dan Maluku Utara. Program budidaya ikan tersebut ternyata sangat menjanjikan.
Jefri adalah salah satu yang pertama melakukan budidaya ikan melalui keramba jaring apung. Sudah beberapa kali panen, PNS Denma Kodam Pattimura itu telah mengantongi uang hingga puluhan juta rupiah.
![]() |
"Dari bantuan Kodam saya sudah panen hampir 400 kg. Sekarang sudah ada 14 kelompok warga binaan di sini. Saya ditunjuk menjadi koordinator lapangan," tuturnya.
Tak hanya memberi bantuan bibit dan keramba, Kodam Pattimura juga melakukan pembinaan dengan pelatihan terhadap masyarakat. Jefri didapuk sebagai salah satu pembawa materi, termasuk bagi Babinsa-babinsa yang berada di pulau-pulau terpencil. Tujuannya agar para Babinsa dapat memberikan pembinaan soal program 'Emas Biru' ini bagi warga di wilayah mereka masing-masing.
"Sejak Program Emas Biru bapak Pangdam, sudah empat kali pelatihan. Pelatihan Budidaya ikan untuk skala ekspor, lobster dan Kerapu. Babinsa diharapkan bisa membantu pembinaan kepada masyarakat. Karena potensi laut dapat menghasilkan uang," kata Jefri.
![]() |
"Hasilnya sangat menjanjikan, kalau itu ditekuni. Disiplin, manajemen yang baik. Peluang pasar bagus, kita harus sabar. Kebanyakan menang mau instan. Tapi saya contohkan, saya tugas dinas, tapi setiap hari sisihkan waktu di Keramba untuk beri makan ikan," Jefri menuturkan.
Hasil dari budidaya ikan ternyata cukup membantu kehidupan ekonomi Jefri. Ia kini punya modal untuk membawa sang anak mewujudkan mimpinya menjadi seorang dokter.
"Kalau hanya mengandalkan gaji, saya tidak bisa kuliahkan anak saya. Sekarang anak saya sudah semester 5 di Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura," kisahnya.
"Jadi 'Emas Biru' sangat membantu. Salah satu contoh, saat waktunya bayar semester, saya langsung panen ikan. Itu membantu sekali. Yang penting disiplin dan manajemen. Ini peluang baru terbuka, jadi nelayan tidak hanya mengandalkan ikan tangkap," tambah Jefri.
"Dengan budidaya ikan, bisa meningkatkan ekonomi kita. Harga ikan ini diekspor ada yang bisa sampai Rp 700 ribu per kg. Itu lebih dari harga emas. Program ini yang digaungkan Pangdam," lanjut dia lagi.
Sementara itu menurut Kapendam Pattimura Kolonel Hasyim Lalhakim, program 'Emas Biru' mulai dilaksanakan di sejumlah wilayah di Maluku dan Maluku Utara. Program ini sebagai upaya pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) yang dilakukan Pangdam Pattimura untuk peningkatan keamanan daerah setempat.
![]() |
"Dari masyarakat banyak yang minta ke Panglima (Mayjen Doni) agar diberi pendampingan untuk membantu pembuatan Keramba Jaring Apung. Kami sedang upayakan. Namun memang kendalanya di bibit," ucap Hasyim pada kesempatan yang sama.
Saat meninjau lokasi budidaya ikan di Waiheru, Hasyim menjelaskan sudah ada 103 keramba apung binaan Kodam Pattimura. Termasuk satu unit (6 kotak keramba) diserahkan untuk diurus satuan Kaveleri.
"Dengan pendekatan prosperity ini, harapannya ekonomi masyakarat semakin bagus. Dengan kesejahteraan yang baik, maka dengan sendirinya keamanan pun semakin terjaga," tutup Hasyim. (elz/dha)