dr Ika Nurfarida sebagai penanggung jawab medis KKHI Makkah menerangkan, sejak kedatangan jemaah 18 Agustus lalu, ada puluhan orang yang mendapat rawat inap di KKHI. Sebagian ada yang sudah sembuh, sebagian lagi dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi. Kini, tersisa 12 pasien di KKHI.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada juga dua orang yang menderita gangguan emosi dan perilaku. Satu orang mengalami demensia vaskuler, satu orang lagi mengalami demensia akibat penuaan.
"Di kloter dan sektor ada juga tiga orang yang dikonsulkan. Beberapa juga adalah jemaah yang pindahan dari Madinah," paparnya.
Dr Roni Permana, spesialis paru di KKHI menambahkan, pasien yang dirawat karena sakit pernapasan biasanya karena aktivitas berlebihan dan bawaan lahir. Pasien tersebut akhirnya mengalami obstruksi, yakni sebuah kondisi gangguan pernafasan seperti asma dan lain-lainnya. Ada juga faktor cuaca dan debu yang bisa mempengaruhi infeksi saluran nafas.
![]() |
"Untuk mencegahnya, obat dari Tanah Air harus dipakai. Cuaca dan lingkungan juga lagi tidak bagus jadi harus pakai masker. Kemudian bagi yang berisiko tinggi membatasi aktivitas. Artinya jangan terlalu berlebihan," sarannya untuk mencegah gejala penyakit pernafasan.
Dari data Sistem Komunikasi Informasi Terpadu Haji Kesehatan (Siskohatkes) per tanggal 22 Agustus pukul 08.00 waktu Saudi, ada total 19.326 pasien rawat jalan dari Daker Airport, Madinah dan Makkah. Sementara untuk pasien rawat inap sudah 174 orang dan pasien rujukan 322 orang.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini