Tak Berniat Lapor ke Polisi Soal Wayan, Sara dan David Bakar Pakaiannya

Polisi di Bali Dihabisi Bule

Tak Berniat Lapor ke Polisi Soal Wayan, Sara dan David Bakar Pakaiannya

Aditya Mardiastuti - detikNews
Selasa, 23 Agu 2016 04:38 WIB
Foto: Kuasa hukum David Taylor Yan Errick dan Haposan Sihombing di Polresta Denpasar (Foto: Aditya Mardiastuti/detikcom)
Bali - Tersangka pembunuhan Aipda I Wayan Sudarsa, David Taylor (34) dan Sara Connor (45), sempat pindah homestay di Bali usai kejadian. Pasangan kekasih itu tak pernah berniat melaporkan penganiayaan terhadap Wayan dan terkesan ingin menghilangkan jejak.

Pertikaian yang berujung pada kematian Wayan terjadi di sekitar pantai yang berada di kawasan Kuta, Badung, Bali, pada Rabu (17/8) dini hari. Usai kejadian, David dan Sara kembali ke tempatnya menginap lalu pada hari itu berpindah homestay di kawasan Jimbaran.

"Jadi mereka pulang ke penginapan. Mereka mandi, besoknya berpindah ke Jimbaran," ungkap kuasa hukum David, Haposan Sihombing, di Polresta Denpasar, Jalan Gunung Sanghyang, Bali, Senin (22/8/2016) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

David dan Sara menjalani pemeriksaan selama sekitar 12 jam pada Senin. Sempat tidak mengakui, David dalam pemeriksaan tersebut akhirnya menyatakan melakukan pembunuhan terhadap Wayan. Alasannya adalah karena David curiga Wayan mengambil tas Sara yang hilang. Tas ditinggal di pinggir pantai saat keduanya berpacaran.

Baca Juga: Pembunuhan Wayan Berawal dari Kecurigaan David atas Hilangnya Tas Sara

Setelah pindah ke Jimbaran, Sara mendapat telepon dari temannya yang ada di Australia bahwa ia tampaknya terlibat masalah di Bali. Kemudian, Sara dan David pergi ke suatu tempat yang ada di Jimbaran untuk membakar pakaian yang dikenakan mereka ketika peristiwa terjadi.

"Kalau enggak salah di Jumat (19/8) sekitar pukul 09.00 WITA Sara menerima telepon dari Almo temannya dari Australia. Setelah menerima telepon tersebut, (yang menyebut Sara) sepertinya ada masalah di Bali, selanjutnya mereka siang pergi ke suatu tempat di Jimbaran," terang Haposan.

"Mereka berdua nih. Jadi si David membonceng si Sara. Dibungkuslah pakaian-pakaian yang mereka pakai pada Rabu (17/8) dini hari. Mereka membakar pakaian tersebut di suatu tempat di Jimbaran di tempat yang sepi," imbuhnya.

Meski terkesan ingin menghilangkan jejak, keduanya lalu pergi ke Konsulat Australia yang ada di Bali untuk menyerahkan diri. Saat itulah mereka ditangkap.

Baca Juga: Kisah Berbeda antara David dan Sara Soal Menindih Aipda Wayan

Namun keduanya sejak awal tidak berniat melaporkan peristiwa pertikaian dengan Wayan ke polisi. Mereka juga baru melapor ke konsulat setelah Sara menerima kabar bahwa namanya terkait atas kematian Wayan. Sara merupakan warga negara Australia, sementara David adalah warga negara Inggris.

"Setelah (pakaian) dibakar, mereka pergi mencari alamat konsulat Australia. Saat di konsulat itulah mereka ditangkap. Tidak ada niat melapor ke polisi," kata Haposan.

Baca Juga: Bantah Bunuh Polisi di Bali, Ini Pengakuan Sara Connor

Saat ini Haposan pun masih menunggu keputusan dari kepolisian mengenai kemungkinan dikonfrotirnya sang klien dengan pihak Sara. Sebab Sara tidak mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap anggota Lantas Polsek Kuta itu. Haposan juga mengatakan masih menunggu kepastian apakah polisi akan melakukan rekonstruksi kejadian.

"Menunggu Polresta apakah ada konfrontir atau rekonstruksi," tutur dia.

Sebelumnya, Sara mengaku tidak terlibat akan kematian Wayan. Saat David bertikai dengan Wayan, Sara mengaku justru melerai hingga terluka terkena gigitan korban.

"Justru si Sara ini memisahkan. Dengan cara mengangkat kaki kirinya dia tekan di bahu sambil dia begini (memperagakan). Kemudian itu sebabnya dia digigit di sebelah kanan, ketika dia balik lagi pahanya digigit," ujar kuasa hukum Sara, Robert Khuana, Senin (22/8). (elz/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads