"Setahun yang lalu kami mendapat laporan adanya seekor buaya yang terdampar di sekitar wilayah Pangumbahan, Ujung Genteng. Kita langsung bergerak dan melakukan penyelamatan hewan tersebut dibantu Polisi Hutan Suaka Margasatwa Cikepuh dan warga," kata Budiharto, salah seorang aktivis PPSC kepada detikcom, Senin (22/8/2016).
Menurut Budi, buaya-buaya tersebut memang habitatnya berada di Suaka Marga Satwa Cikepuh. Selain itu, dia menyebut buaya-buaya itu sering mengembara hingga ke wilayah perairan Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Budi, selama ini satwa tak akan mengganggu manusia selama tidak diganggu lebih dulu. Ia mencontohkan di Lampung kerap ada gajah merusak perkebunan warga, menurut Budi, justru warga yang lebih dulu merusak wilayah pakan atau habitat dari gajah-gajah itu.
"Selama pasokan makanan alaminya terjamin, mereka tidak akan mengganggu. Jangankan begitu, ular saja sebelum menyerang manusia pasti memberi peringatan lebih dulu seperti desisan dan lain sebagainya. Sama seperti buaya ini, mereka tengah melakukan pengembaraan dan pasti kembali ke habitat mereka yang tersedia tanpa ada niat membuat gangguan kepada manusia," jelasnya.
Terkait pelaksanaan Ciletuh Geopark Festival tim 'Animal Rescue' PPSC telah berkoordinasi dengan Polhut Suaka Margasatwa terkait fenomena munculnya buaya di perairan Ujung Genteng.
"Kita pasti akan ikut memberikan pengawasan, prinsipnya manusia tidak terganggu dengan kemunculan mereka dan buaya pun terselamatkan karena jenis buaya ini dilindungi dengan undang-undang konservasi," tandasnya. (dhn/dhn)











































