Kapolda Metro: Titik Rawan Banjir di Jakarta Mengalami Pergeseran

Kapolda Metro: Titik Rawan Banjir di Jakarta Mengalami Pergeseran

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 22 Agu 2016 18:45 WIB
Kapolda Metro: Titik Rawan Banjir di Jakarta Mengalami Pergeseran
Foto: Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto mengecek kesiapan tim SAR dan peralatan (Mei Amelia/detikcom)
Jakarta - Sejumlah titik rawan banjir di Jakarta mengalami pergeseran. Daerah bantaran sungai yang tadinya rawan banjir seperti Kampung Pulo, Jakarta Timur, kini dinyatakan aman dari banjir.

"Titik rawan kemarin kita dapatkan informasi terjadi pergeseran. Biasanya di bantaran Kali Ciliwung sekarang sudah bergesar asal kita monitor Bendung Katulampa," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Lokasi rawan banjir, lanjut Morchgiyarto, kini bergeser ke wilayah Jakarta Selatan seperti Petogogan, Pondok Labu dan Pesanggrahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memberikan bantuan secara cepat, tim SAR Polda Metro Jaya pun akan disiagakan ke lokasi yang dekat dengan titik rawan banjir.

"Supaya quick responsnya cepat, nanti kita atur misalnya yang dekat Brimob di mana, di situ digeser supaya cepat melaksanakan evakuasi," imbuh Moechgiyarto.

Selain mengantisipasi banjir, tim SAR dari Satuan Brimob dan Sabhara juga akan menangani proses evakuasi bencana longsor, seperti yang terjadi di Pondok Labu, Cilandak, Jaksel pada Jumat lalu. Selain tim yang memiliki kemampuan SAR, Polda Metro Jaya juga memiliki peralatan untuk penanganan bencana.

"Kita kan punya alat-alat kalau jebol ada alatnya sebisa mungkin, seperti mupuk psir dulu. Seperti kendaraan tadi yang kita siapkan memang untuk membangun tanggul jebol," lanjutnya.

Untuk mengoptimalkan proses evakuasi, Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan pihak BPBD untuk memantau prakiraan cuaca.

"Tentunya saya mengimbau kepada masyarakat tidak usah panik dan saya kira masyarakat Jakarta juga sudah paham betul kapan harus mengungsi dan tentu harus ada peringatan dini dan sosialisasikan kepada masyarakat," pungkas Moechgiyarto. (mei/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads