Dinonaktifkan, Ruhut: Apakah PD Masih Katakan Tidak Pada Korupsi?

Dinonaktifkan, Ruhut: Apakah PD Masih Katakan Tidak Pada Korupsi?

Ahmad Toriq - detikNews
Senin, 22 Agu 2016 10:34 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Partai Demokrat (PD) menonaktifkan Ruhut Sitompul dari posisi juru bicara. Ruhut menyebut salah satu alasan pencopotannya terkait sikap kerasnya di kasus Wakil Bendahara Umum PD Putu Sudiartana yang ditangkap KPK. Bagaimana penjelasannya?

Seperti diketahui, Putu ditangkap tangan oleh KPK terkait kasus dugaan suap proyek jalan di Sumatera Barat. Di kasus itu, Ruhut bersuara keras terhadap Putu. Nah, menurut Ruhut, ada yang tak senang dengan pernyataan kerasnya terhadap Putu.

"Si Putu tertangkap tangan, aku tetap merujuk pakta integritas. Aku bilang pecat! Kawan-kawan tersinggung. Dipimpin oleh Amir (Syamsuddin -red), dia mengumpulkan orang-orang gua (jubir-jubir PD -red). Lalu bikin pernyataan Putu itu bukan tertangkap tangan. Padahal tertangkap tangan, betul aku. Setelah bisa diuraikan KPK tangkap tangannya, kenapa mereka masih diam saja," ujar Ruhut menjelaskan awal mula permasalahannya dengan sejumlah orang di internal PD. Wawancara dengan Ruhut dilakukan via telepon, Senin (22/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah orang di PD, kata Ruhut, menyebut dirinya terlalu mendukung KPK. Ruhut tak merasa salah, dia merasa memang harus mendukung KPK.

"Mulai mereka kompor-kompor Pak SBY, jangan Ruhut lah koordinatornya. Mereka lupa, aku ini Menkopolhukamnya partai. Aku kan ketua DPP bidang Polhukam. Nah, mereka ini nggak mau aku koordinator. Sekarang pertanyaanku, apakah kita masih partai yang katakan tidak pada korupsi," ujar Ruhut.

"Ingat, Pak SBY, ingat. Mereka bilang aku terlalu mendukung KPK. Tapi kan KPK memang benar, harus didukung. Dengan pernyataan mereka menyatakan Putu bukan ditangkap tangan, orang bertanya, masih katakan tidak pada korupsi nggak? Oo rupanya katakan iya," imbuh anggota Komisi III DPR ini.

Soal apakah pemecatannya juga terkait Pilgub DKI, Ruhut menyatakan tidak. Namun dia tak menepis bahwa ada juga ketidaksenangan terhadap dirinya yang terang-terangan mendukung Ahok.

"Aku ini mirip Ahok. Makin digituin aku makin besar," ujarnya. (tor/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads