Imam Shamsi Ali Cerita Kerap Dikritik karena Tak Pakai Jubah dan Sorban

Jakarta - Imam Shamsi Ali termasuk salah tokoh agama Islam berpengaruh di kalangan umat muslim Indonesia di Amerika Serikat. Ia dikenal dengan pakaiannya yang berbeda dari tokoh Islam umumnya dan pola pikir yang demokratis.

Di hadapan ribuan hadirin talkshow 'Abad 21 Sebagai Zaman Kecemerlangan Indonesia', di Djakarta Theater, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016), Shamsi Ali bercerita mengenai banyaknya orang yang kerap mengkritik penampilannya.

"Saya imam yang paling sering dikritik. Seharusnya imam pakai sorban dan jubah. Tapi kita punya karakter sebagai muslim Indonesia. Kita harus bangga dan mempertahankan itu," ujar Imam.

Dalam pemaparannya, Shamsi Ali juga menjelaskan bahwa tantangan yang harus dihadapi bangsa Indonesia saat ini yakni cara menjaga karakter dasar bangsa yang terdiri dari berbagai agama, suku dan bangsa.

Selain itu, Imam di Islamic Center of New York itu menambahkan, pembangunan Indonesia bukan hanya dalam hal fisik materil semata, tetapi juga dibarengi dengan spiritualitas.

"Indonesia tidak akan pernah besar jika memisahkan agama apapun. Nusantara besar karena agama. Ada kerajaan Majapahit, Sriwijaya," tutur Shamsi Ali.

"Yang namanya moral dan agama penting untuk dipertahankan. Pembangunan harus in and out. Dibarengi spiritualitas yang menjadikan Indonesia bangsa terhebat di abad 21," jelasnya. (nkn/rna)