"Ini bentuk dari aspirasi warga. Silakan partai politik melihat ini, saya kira ini salah satu suara rakyat," ujar Sandiaga di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).
Sandiaga yang diusulkan Partai Gerindra sebagai bakal cagub ini mengatakan, dirinya masih punya waktu 6 bulan untuk merebut hati warga Jakarta yang akan memilih pada Pilgub tahun 2017. Sandiaga mengaku fokus untuk meyakinkan para swing voters atau pemilih yang belum menetapkan keputusan politiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu hasil survei terbaru ini akan menjadi bahan pengkajian parpol termasuk Koalisi Kekeluargaan. "Ini harus diserap, nanti dibawa ke partai yang sekarang sedang memfinalisasikan pasangan calon," imbuhnya.
Namun Sandiaga menyerahkan sepenuhnya mengenai calon pasangannya untuk maju di Pilgub. Parpol akan melakukan penggodokan dengan mencermati dinamika politik dan pemilih di Jakarta.
"Saya serahkan mekanisme ke partai politik yang masih running membicarakan koalisi. Ini data yang valid data yang fresh," katanya.
Hasil survei Manilka Research and Consulting menunjuukan elektabilitas Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama sebagai bakal cagub mengalami penurunan. Pada bulan Juni lalu elektabilias Ahok masih di angka 49,3 persen, namun Agustus ini tinggal 43,6 persen.
Manilka juga membuat simulasi pemilihan paket kandidat cagub/cawagub DKI. Salah satu simulasi adalah Pilgub DKI hanya diikuti dua pasangan calon: Ahok-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) vs Tri Rismaharini-Sandiaga S Uno (Risma-Sandi).
"Maka tingkat keterpilihan kedua paket kandidat (Ahok-Djarot vs Risma-Sandi) seimbang, yakni sebesar 20,9 persen," kata Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra. (fdn/fdn)