"Mandi Madu" Sampai Basah-basah di Pesta Rakyat RI di Austria

Laporan dari Wina

"Mandi Madu" Sampai Basah-basah di Pesta Rakyat RI di Austria

Eddi Santosa - detikNews
Minggu, 21 Agu 2016 18:46 WIB
Foto: Kemerian pesta rakyat di Austria/ dok. PTRI/KBRI Wina
Wina - Pesta Rakyat Indonesia untuk merayakan HUT Kemerdekaan ke-71 RI di Wina berlangsung meriah. Ada "Mandi Madu" yang bikin basah-basah ratusan publik. Prof. Dr. Erich Lehner sampai geleng-geleng kepala.

Berlangsung di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, perayaan hari nasional Indonesia itu diikuti ratusan warga Indonesia, warga Austria dan asing lainnya, Sabtu (20/8/2016) waktu setempat.

Sorry, Mozart. Tanah airmu hari ini harus berguncang digoyang musik dangdut, musik Indonesia. Lagu "Mandi Madu" pun menggelegar, didendangkan oleh Rani penyanyi asal Tasikmalaya. Ratusan publik larut dalam joged. Tak peduli ras, etnik, apalagi usia, kebangsaan dan warna kulit. Ini daya magis musik dangdut: semua bergoyang, semua berjoget, berbasah-basah berkeringat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemerian pesta rakyat di Austria/ dok. PTRI/KBRI Wina


Aksi panggung Rani tak berhenti di Mandi Madu. Mojang yang sekampung dengan Raja Dangdut Rhoma Irama ini dengan atraktif menggaet Duta Besar Rachmat Budiman untuk berduet menyanyikan lagu "Gadis Atau Janda". Ditantang begitu, diplomat karir senior ini pun tak kuasa menolak.

Jadilah duet dadakan ini berdua beraksi ala Mansyur S dan Elvy Sukaesih. Seperti dihipnotis, publik tanpa dikomando merapat ke panggung kembali tenggelam dalam joget mengikuti irama dangdut, diselingi gelak tawa karena lirik lagu yang jenaka.

Kemerian pesta rakyat di Austria/ dok. PTRI/KBRI Wina


Prof. Dr. Erich Lehner, seorang Guru Besar pada Technische Universiteit Wien, yang hadir dalam acara Pesta Rakyat itu mengaku bahwa dirinya sangat terkesan atas apa yang dialami dan disaksikan.

"Luar biasa. Saya belum pernah melihat begitu banyak orang terlihat begitu gembira. Mereka makan, bernyanyi dan menari. Semua orang tertawa. Semua orang bahagia hari ini," ujar Prof. Lehner.

Menurut Minister Counsellor Dody Kusumonegoro kepada detikcom Den Haag, suasana penuh keakraban ala Indonesia inilah yang membuat kegiatan tahunan Pesta Rakyat begitu dinantikan oleh masyarakat Indonesia yang tinggal di Austria dan Slovenia.

"Bahkan beberapa warga Indonesia dari Bratislava, Slovakia, pun nampak hadir untuk menikmati Pesta Rakyat sekaligus bersilaturahmi dengan kawan dan keluarga sesama masyarakat Indonesia di Austria," imbuh Dody.

Dangdut cuma salah satu item saja dari kekayaan budaya Indonesia yang ditampilkan di bumi asing Austria. Grup Gema Puspa Indonesia, Lembaga Persahabatan Indonesia-Austria dan VICINDO, komunitas WNI yang bekerja di organisasi internasional di Wina, dan Trio Asmara Dagn, Lina dan Rini, juga turut memeriahkan acara dengan berbagai penampilan seni budaya.

Sebelumnya duo David dan Yuko dari komunitas Batak di Austria tampil membawakan medley lagu-lagu Batak yang begitu menghangatkan suasana di pembukaan acara.

"Meski lama bermukim di luar negeri, kami akan selalu bangga jadi orang Batak. Kami ingin mengenalkan seni budaya Batak kepada publik di Austria," cetus David dan Yuko kompak.

Kemerian pesta rakyat di Austria/ dok. PTRI/KBRI Wina


Arena hiburan Pesta Rakyat dengan suasana 17-an juga tersedia bagi anak-anak dengan berbagai lomba permainan seperti lari membawa kelereng, memasukkan pensil ke dalam botol, lomba menggambar dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dalam suatu aubade.

Sementara untuk para dewasa ada lomba makan coklat dan kerupuk, lomba joget dangdut di atas koran, juga ada demonstrasi massal tarian Poco-Poco dan Jamilah, kali ini dengan varian gerakan khas Nusa Tenggara Timur yang dipimpin oleh Romo Luis, seorang pastur Indonesia yang bertugas di Austria.

Kebhinnekaan dan persaudaraan seperti ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia di Austria dan Slovenia dalam bingkai damai dan ramah tamah ini terbukti telah mengundang apresiasi masyarakat internasional di Wina. Semangat persatuan inilah modal terbesar untuk pembangunan bangsa, yang dulu juga menjadi modal dasar untuk merdeka. Dirgahayu Indonesia! (es/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads