Wagub Djarot Imbau Pemilik Moge di DKI Taat Bayar Pajak dan Urus Dokumen

Wagub Djarot Imbau Pemilik Moge di DKI Taat Bayar Pajak dan Urus Dokumen

Niken Purnamasari - detikNews
Minggu, 21 Agu 2016 15:52 WIB
Djarot di acara HDCI. Foto: Niken Purnamasari/detikcom
Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta para pemilik motor gede (moge) di Jakarta untuk mengurus dokumen kepemilikan. Juga taat membayar pajak.

Hal itu ia sampaikan dalam perayaan acara Independence Day yang diselenggarakan komunitas moge Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) di Museum Satriamandala, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).

Di hadapan ketua HDCI, Nanan Soekarna dan anggota komunitas, Djarot juga mengatakan agar pemilik moge memanfaatkan program tax amnesty atau pengampunan pajak yang tengah berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagi para bikers yang punya kendaraan besar jangan lupa diurus suratnya. Jangan sampai bodong. Kami akan fasilitasi Pak Nanan (selaku ketua HDCI) untuk mendukung tax amnesty. Kita ingin para bikers dikoordinir Pak Nanan taat membayar pajak dalam rangka pendapatan DKI. Daripada sembunyi-sembunyi laporkan saja ke kami," ujar Djarot.

Tak hanya bicara soal pemanfaatan tax amnesty untuk pemilik moge, Djarot juga berujar kepada pemilik motor dan mobil tua di Jakarta agar tak segan untuk melaporkan data kendaraan mereka.

Hal itu bertujuan untuk pendataan jumlah kendaraan tua. Baik mobil dan motor yang ada dan masih aktif di Jakarta.

"Termasuk motor tua, kalau perlu dikasih legalitas. Berapa datanya, usianya. Yang paling penting kita punya data motor tua di Jakarta yang masih aktif. Kalau ada acara kegiatan apapun baik motor atau mobil tua, kita tahu," lanjutnya.

Menimpali ucapan Djarot soal tax amnesty, Nanan Soekarna mengajak anggota HDCI untuk segera melaporkan pajak mereka. Terutama untuk pemilik moge berusia tua agar mengurus dokumen kepemilikan.

"Soal pemasukan pajak, ada tax amnesty yang memerintahkan warga negara melaporkan kekayaan. Kita dukung program ini. Tapi saat ini kan laporan kekayaan hanya uang, tanah dan rumah," kata Nanan di lokasi yang sama.

"Motor dan mobil belum diakomodir. Banyak motor dan mobil yang non-paper. Karena ketuaan motor nggak ada suratnya atau karena jalur masuknya nggak benar," sambungnya. (nkn/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads