Hal itu ia sampaikan dalam perayaan acara Independence Day yang diselenggarakan komunitas moge Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) di Museum Satriamandala, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).
Di hadapan ketua HDCI, Nanan Soekarna dan anggota komunitas, Djarot juga mengatakan agar pemilik moge memanfaatkan program tax amnesty atau pengampunan pajak yang tengah berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya bicara soal pemanfaatan tax amnesty untuk pemilik moge, Djarot juga berujar kepada pemilik motor dan mobil tua di Jakarta agar tak segan untuk melaporkan data kendaraan mereka.
Hal itu bertujuan untuk pendataan jumlah kendaraan tua. Baik mobil dan motor yang ada dan masih aktif di Jakarta.
"Termasuk motor tua, kalau perlu dikasih legalitas. Berapa datanya, usianya. Yang paling penting kita punya data motor tua di Jakarta yang masih aktif. Kalau ada acara kegiatan apapun baik motor atau mobil tua, kita tahu," lanjutnya.
Menimpali ucapan Djarot soal tax amnesty, Nanan Soekarna mengajak anggota HDCI untuk segera melaporkan pajak mereka. Terutama untuk pemilik moge berusia tua agar mengurus dokumen kepemilikan.
"Soal pemasukan pajak, ada tax amnesty yang memerintahkan warga negara melaporkan kekayaan. Kita dukung program ini. Tapi saat ini kan laporan kekayaan hanya uang, tanah dan rumah," kata Nanan di lokasi yang sama.
"Motor dan mobil belum diakomodir. Banyak motor dan mobil yang non-paper. Karena ketuaan motor nggak ada suratnya atau karena jalur masuknya nggak benar," sambungnya. (nkn/elz)











































