Duet Risma-Sandi Diprediksi Bisa Imbangi Ahok-Djarot di Pilgub DKI

Panasnya Pilgub DKI

Duet Risma-Sandi Diprediksi Bisa Imbangi Ahok-Djarot di Pilgub DKI

Ahmad Ziaul Fitrahudin - detikNews
Minggu, 21 Agu 2016 15:09 WIB
Survei Manilka atas Pilgub DKI, Minggu (21/8/2016) (Foto: Ahmad Ziaul Fitrahudin/detikcom)
Jakarta - Hasil survei lembaga Manilka Research and Consulting yang dirilis hari ini menyebutkan bahwa elektabilitas Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta mengalami penurunan. Pada bulan Juni lalu elektabilias Ahok masih di angka 49,3 persen, namun Agustus ini tinggal 43,6 persen.

Salah satu penyebab menurunnya elektabilitas ini diperkirakan akibat berubahnya pilihan Ahok dari semula ingin maju Pilgub DKI dari jalur independen menjadi lewat partai politik. Berubahnya pilihan Ahok membuat peta politik di Pilgub DKI berubah.

Manilka kemudian membuat simulasi pemilihan paket kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI bila Pilgub DKI digelar hari ini. Salah satu simulasi adalah Pilgub DKI hanya diikuti dua pasangan calon: Ahok-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot) vs Tri Rismaharini-Sandiaga S Uno (Risma-Sandi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka tingkat keterpilihan kedua paket kandidat (Ahok-Djarot vs Risma-Sandi) seimbang, yakni sebesar 20,9 persen," kata Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra saat merilis hasil surveinya di Bakoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016). Acara ini dihadiri oleh Sandiaga Uno, Masinton Pasaribu dari PDIP dan pengamat politik Siti Zuhro.

Dengan ada dua pasangan yakni Ahok-Djarot vs Risma-Sandi, responden yang mengatakan masih ragu alias massa mengambang
(swing voter) sebanyak 45,2 persen dan tidak jawab sebanyak 13 persen.

Gambaran serupa juga terlihat dari simulasi dua paket kandidat antara Ahok-Djarot dengan Sandiaga-Yusuf Mansur. Bila Pilkada DKI digelar hari ini maka sebanyak 24,1 persen responden akan memilih Ahok-Djarot dan 14,8 persen memilih Sandi- Yusur Mansur. Sementara, responden yang menyatakan masih ragu sebanyak 46,8 persen dan tidak menjawab sebesar 14,3 persen.

Survei Manilka juga mencoba membuat simulasi tiga paket kandidat antara Ahok-Heru Budi Hartono, Risma-Budi Waseso, dan Sandi-Yusuf Mansur. Hasilnya, Ahok-Heru 21,1 persen, Risma-Buwas 12,5 persen dan Sandi-Yusuf Mansur 11,8 persen. Sementara, yang masih ragu sebesar 43,7 persen dan tidak menjawab sebesar 10,9 persen.

"Belum jelasnya paket kandidat cagub-cawagub DKI juga turut memengaruhi sikap pemilih yang masih belum menentukan sikapnya saat ini," tutur Herzaky.

Survei Manilka dilakukan pada rentang waktu 6-11 Agustus 2016 menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan responden sebanyak 440. Responden tersebar di enam wilayah DKI, yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu. Margin of error dalam survei ini plus minus 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads