Hasil survei Manilka Research and Consulting yang dirilis hari ini, Minggu (21/8/2016) menyebutkan bahwa elektabilitas Ahok saat ini hanya 43,6 persen. Angka ini menurun dibandingkan pada bulan Juni lalu yang elektabilias Ahok masih mencapai 49,3 persen.
Salah satu penyebab turunnya elektabilitas itu karena adanya kekecewaan warga yang awalnya mendukung Ahok maju pilgub lewat jalur independen. Menurut survei Manilka, dari sisi kesukaan, tingkat kesukaan responden terhadap Ahok mengalami penurunan, yakni dari 62,5 persen di Juni 2016 menjadi 56,1 persen (Agustus 2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang mayoritas responden (98,9 persen) mengaku kenal dengan Gubernur Ahok. Namun tingkat keterpilihan Ahok juga mengalami penurunan dari 49,3 persen (Juni 2016) menjadi 43,6 persen (Agustus 2106)," kata Managing Director Manilka Herzaky Mahendra Putra saat merilis hasil surveinya di Bakoel Coffe, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016).
Survei Manilka dilakukan pada rentang waktu 6-11 Agustus 2016 menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan responden sebanyak 440. Responden tersebar di enam wilayah DKI, yakni Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu. Margin of error dalam survei ini plus minus 4,7 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
"Sebanyak 47,7 persen responden menyatakan Gubernur Ahok tidak konsisten yang akhirnya memilih maju melalui jalur partai
politik di Pilkada DKI Jakarta 2017," kata Herzaky. (erd/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini