Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Abdul Djamil beserta jajaran Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) serta para direktur dan kepala bidang layanan menggelar rapat terkait persiapan Armina. Sejumlah hal dibahas, mulai dari penempatan jemaah di Mina sampai fasilitas dan transportasi jemaah.
"Kita juga meminta laporan mengenai kesiapan teman-teman yang bertugas melakukan koordinasi perlindungan jemaah saat di Arafah dan Mina," kata Abdul Djamil di kantor Urusan Haji, Jeddah, Sabtu (20/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ingin mencari solusi persoalan yang kita jumpai di lapangan sekaligus persiapan operasi Arafah Mina," tambahnya.
Salah satu yang dibahas adalah mengenai fasilitas, termasuk pendingin di Arafah. Berdasarkan evaluasi tahun lalu, pendingan udara tenda jemaah saat di Arafah tahun ini tidak lagi menggunakan water cooler, tapi water fan (kipas angin yang memercikkan air). Selain itu, saat menginap di Muzdalifah, jemaah juga akan diberikan layanan tambahan berupa karpet. "Karpet adalah pelayanan baru yang akan diberikan saat jamaah ada di Muzdalifah," terang Djamil.
Mantan Kepala Balitbang-Diklat Kemenag ini berjanji akan mengadakan rapat koordinasi yang secara khusus nanti membahas persiapan Armina, termasuk langkah-langkah antisipasi yang diperlukan dalam merespons cuaca yang panas, mengantisipasi gangguan kesehatan jemaah, serta pengaturan jadwal pelaksanaan lontar jumrah.
"Saat lempar jumrah, sudah ada jadwal untuk melindungi jamaah dari kemungkinan buruk akibat berdesakan dengan jamaah seluruh dunia. Kalau tidak ada penjadwalan, ada kemungkinan jamaah melontar pada waktu dan tempat yang sama, itu hal yang harus diantisipasi," tandasnya.
Puncak penyelenggaraan ibadah haji 1437H/2016M, yaitu Wukuf di Arafah diperkirakan akan jatuh pada 10 September 2016. Jemaah akan mulai digerakan menuju Arafah sehari sebelumnya. Setelah mengikuti prosesi wukuf, jemaah haji akan menuju Muzdalifah dan Mina. Untuk jemaah nafar awal akan berada di Mina sampai tanggal 12 Dzulhijjah (13 September), sedang jemaah yang mengambil nafar tsani akan berada di Mina sampai 13 Dzulhijjah (14 September).
Selain persiapan Armina, Abdul Djamil juga mengevaluasi perkembangan terkini layanan haji dan pergerakan jemaah.
"Rapat membahas apa yang telah dilakukan terkait penempatan jamaah haji di Hotel Madinah, transportasi Madinah ke Makkah, juga pelaksanaan pelayanan katering di Madinah dan Makkah," terang Abdul Djamil.
Secara umum, progress pelayaan jemaah sampai saat ini berjalan baik sesuai rencana. Menurut Abdul Djamil, penempatan jemaah haji Indonesia di hotel yang berada di Markaziah-Madinah berjalan lancar. Layanan debarkasi pesawat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah juga baik. "Pelayanan jamaah usia lanjut, baik dengan kursi roda maupun dengan menggendongnya langsung, patut diapresiasi," ujarnya.
Pergerakan jemaah haji dari Madinah ke Makkah juga berjalan lancar. Bus antar kota yang digunakan sudah diupgrade dengan kualitas yang sangat bagus. Penerimaan dan penempatan jamaah di hotel Makkah dan layanan transportasi Bis Shalawat juga berjalan baik.
"Tidak ada masalah krusial," tegasnya. (mad/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini