Penjelasan dan Langkah KBRI Manila Terkait 177 WNI Berpaspor Filipina

Penjelasan dan Langkah KBRI Manila Terkait 177 WNI Berpaspor Filipina

Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Sabtu, 20 Agu 2016 12:45 WIB
Para WNI yang hendak berangkat ke Tanah Suci (Foot: Rudy Santos/The Philippine Star)
Jakarta - Sebanyak 177 WNI menggunakan paspor Filipina agar bisa berangkat haji. Kini mereka masih tertahan di Filipina. Bagaimana nasib mereka?

"Kami sudah tangani sejak mendapat laporan dari Imigrasi Terminal 2 NAIA (Ninoy Aquino International Airport)," kata Sekretaris Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Manila, Tody Baskoro, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Sabtu (20/8/2016). Tak dijelaskan nasib ke-177 WNI tersebut.

KBRI, kata Tody, sudah berkoordinasi dengan instansi di Filipina dan Indonesia terkait kejadian ini. "KBRI telah dan akan terus memberikan pendampingan terhadap 177 orang yang diduga kuat adalah WNI," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca: Pakai Paspor Palsu untuk Berangkat Haji, 177 WNI Ditahan di Filipina

Dilaporkan media lokal Filipina, Manila Bulletin, Sabtu (20/8/2016), Komisioner Biro Imigrasi setempat, Jaime Morente, mengatakan ditahan di pusat penahanan imigrasi di Camp Bagong Diwa, Taguig City, pinggiran Manila. Para WNI itu memanfaatkan kuota jemaah Filipina untuk naik haji. Paspor-paspor Filipina yang digunakan, sebut Morente, merupakan dokumen paspor asli, namun cara mendapatkannya ilegal.

Menurut informasi, para WNI membayar US$ 6 ribu - US$ 10 ribu (Rp 78 juta - Rp 131 juta) per orang untuk mendapatkan paspor Filipina. Diduga kuat, paspor Filipina itu disediakan oleh lima warga Filipina yang mendampingi mereka. Kelima warga Filipina itu diyakini sebagai sindikat pemalsu paspor dan telah ditahan oleh Biro Investigasi Nasional (NBI) untuk diselidiki lebih lanjut.

Imigrasi setempat berkoordinasi dengan Departemen Luar Negeri Filipina dan badan penegak hukum lainnya serta KBRI dalam rangka penyelidikan kasus penerbitan paspor Filipina untuk para WNI ini. (try/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads