"Kami dari arus bawah, wong cilik. Mereka mau difasilitasi, suara mereka mau diterima. Karena gubernur Ahok mengesampingkan masyarakat kecil. Penggusuran secara semena-mena," kata Koordinator Relawan Jakarta Satu, Carles PB Simamarta di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
Sekitar 20 orang anggota Relawan Jakarta Satu hadir di Kantor PDIP dan membentangkan spanduk. Spanduk dengan wajah Boy itu juga berisi tanda tangan warga yang dikumpulkan sejak Januari 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Carles dan rekan-rekannya menyerahkan pernyataan deklarasi ke Sekretariat PDIP. Dia mengaku tidak punya relasi dengan pengurus PDIP.
"Kami murni bergerak, tidak ada instruksi dari apapun. Kami bergerak sendiri ingin bertemu pengurus DPP sendiri. Kami belum mengontak pengurus DPP. Inilah aspirasi dan gerakan dari bawah yang mendukung Bang Boy," ujar Carles.
![]() |
Gerakan Relawan Jakarta Bersatu ini sudah diketahui oleh Boy Sadikin yang pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDIP DKI. Carles dkk pun berharap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mendengarkan aspirasi mereka.
"Kami percaya Bu Mega tidak akan mendukung Ahok. Pasti Bu Mega memberikan keputusan yang tepat kepada kader yang tepat, yaitu Boy Sadikin," ucapnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang ditemui terpisah mempersilakan Relawan Jakarta Satu menyampaikan aspirasinya. Saat ini, PDIP belum mengambil keputusan soal Pilkada DKI sehingga masih akan ada pembahasan di rapat.
"Kalau ada relawan yang datang tentu saja kantor ini terbuka. Kantor partai ini rumah rakyat, jadi siapapun bisa menyampaikan aspirasinya di rumah itu. Mereka akan kami catat dan kami tanya latar belakang, motivasi, siapa, seluruh aspirasi kami sampaikan di dalam rapat DPP partai," ujar Hasto.
(imk/erd)