Ketegasan Sudirman Said: Larang Adik Jual Gas Demi Jaga Integritas

Menyapa Mantan Menteri

Ketegasan Sudirman Said: Larang Adik Jual Gas Demi Jaga Integritas

Ahmad Toriq - detikNews
Jumat, 19 Agu 2016 11:42 WIB
Sudirman Said bersama kedua adiknya, Sartono (kaos hitam) dan Nuridin Alim (polo shirt). Hasan Al Habshy
Jakarta - Sudirman Said pulang kampung ke rumahnya di Desa Slatri, Larangan, Brebes, Jawa Tengah. Setelah berkunjung ke rumah keluarganya, menyapa kerabat dan tetangga, Sudirman menuju Ekowisata Mangrove Pandansari, Desa Kaliwlingi, Brebes, untuk memenuhi janji.

Perjalanan menuju Pandansari memakan waktu sekitar dua jam. Ada dua mobil yang berangkat. Adik Sudirman, Sartono Said, ikut dalam rombongan.

Sudirman berpose bersama adiknya, Sartono (kaos hitam) dan pamannya, Wirham (koko putih). (Hasan Alhabshy/detikcom)

Dalam perjalanan dari Slatri menuju Pandansari, Sartono sesekali bercerita soal sosok kakaknya. Anak ketiga dari 6 bersaudara ini mengatakan Sudirman adalah sosok yang tegas, apalagi menyangkut soal integritas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernah suatu kali dia terpikir untuk berbisnis menjual gas tabung melon secara eceran. Sebenarnya, menurut Sartono, rencana bisnisnya itu tak terkait dengan posisi Sudirman sebagai Menteri ESDM, karena dia akan berada di tingkat pengecer. Namun untuk lebih pastinya, dia meminta izin ke Sudirman. Apa responsnya? Sartono tak mendapat izin Sudirman.

"Saya sih ngerasanya sebenarnya nggak terkait. Tapi karena nggak dikasih izin, ya sudah," tutur Sartono saat berbincang dengan detikcom di Brebes, Jawa Tengah, Rabu (10/8/2016).

Sudirman Said berziarah ke makam ibunda (Hasan Alhabshy/detikcom)

Awalnya, Sartono mempertanyakan keputusan kakaknya. Namun belakangan, setelah kasus Papa Minta Saham mencuat, dia malah bersyukur. Dia membayangkan, jika saja saat itu dia jadi berjualan, bisnisnya itu bisa jadi dieksploitasi lawan politik Sudirman. Dikait-kaitkan, bisa dianggap menyalahgunakan jabatan.

Sartono mengenang di awal Sudirman memegang jabatan menteri. Salah satu hal awal yang dilakukan mantan Dirut PT Pindad itu adalah menebar pesan ke keluarga dekat.

"Dia itu bilang ke kami, kamu jangan cari makan di tempat saya. Kalau sayang sama saya, jangan kotori tempat saya," tutur Sartono menceritakan pesan Sudirman. 'Tempat saya' yang dimaksud Sudirman adalah Kementerian ESDM.


Sartono mengikuti benar karir kakaknya. Dia kerap mendengar cerita tekanan dan teror yang menghampiri Sudirman. Salah satu teror yang terasa paling nyata adalah tembakan ke kantor ESDM 10 September 2015 lalu. Belum lagi ancaman lewat SMS dan telepon misterius yang kerap diterima Sudirman. Namun Sartono yakin, kakaknya tak akan mundur karena ancaman.

"Dia itu makin diancam makin gila!" ujar Sartono soal sosok Sudirman.

(tor/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads