Pemerintah Diminta Terbuka soal Upaya Pembebasan WNI yang Disandera

Pemerintah Diminta Terbuka soal Upaya Pembebasan WNI yang Disandera

Wisnu Prasetiyo - detikNews
Kamis, 18 Agu 2016 14:37 WIB
Pemerintah Diminta Terbuka soal Upaya Pembebasan WNI yang Disandera
Ilustrasi penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina (Foto: Ilustrasi oleh Basith Subastian)
Jakarta - Satu orang WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayaf berhasil membebaskan diri, tetapi nasib sandera lainnya masih dalam ancaman. Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mendorong pemerintah memberdayakan masyarakat sipil Filipina dalam proses penyelamatan para sandera yang tersisa.

Hanafi menilai, banyak di antara masyarakat sipil Filipina yang memiliki jaringan dengan Kelompok Abu Sayyaf dan bisa dimintai bantuan untuk membebeaskan sandera WNI.

"Mereka (masyarakat sipil) ini sudah sering mengurusi konflik di Filipina Selatan," ujar Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu hal lagi, politisi asal PAN ini berharap pemerintah lebih terbuka kepada publik dalam menginformasikan perkembangan pembebasan sandera. Sejauh ini mendapat kesan, pemerintah hanya melaporkan kondisi para sandera.

"Ini kita enggak tahu perkembangannya sejauh apa. Hanya menyampaikan kondisi sandera tapi upayanya apa kita juga mestinya lebih tahu," tutupnya.

Setelah sandera nantinya berhasil dibebaskan, lanjut Hanafi, maka pemerintah diharapkan segera membuat kesepakatan kerja sama yang strategis dengan pemerintah Filipina untuk memberantas Kelompok Abu Sayyaf. Ia berharap kejadian yang sama tak akan terulang lagi.

"Inti Kelompok Abu Sayyaf hanya berjumlah belasan orang, bukan hal sulit untuk memberantas mereka jika political will kedua negara sudah kuat," kata dia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan bahwa Kemlu telah mendapatkan informasi mengenai bebasnya satu orang warga negara indonesia sejak Rabu pagi (17/8).

WNI tersebut merupakan anak buah kapal TB Charles bernama Muhamad Sofyan yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf pada bulan Juni lalu di Filipina Selatan.

"Sejak pagi ini kami sudah mendapatkan informasi mengenai bebasnya satu orang WNI ABK TB Charles atas nama Muhamad Sofyan yang disandera di Filipina Selatan," ujar Iqbal melalui keterangan tertulisnya, Rabu (17/8/2016). (hri/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads