Sandera WNI dalam Ancaman, JK: Kita Minta Filipina Berusaha Bebaskan

Sandera WNI dalam Ancaman, JK: Kita Minta Filipina Berusaha Bebaskan

Ferdinan - detikNews
Kamis, 18 Agu 2016 12:24 WIB
Sandera WNI dalam Ancaman, JK: Kita Minta Filipina Berusaha Bebaskan
Foto: Ilustrasi oleh Mindra Purnomo
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, pemerintah masih berupaya melakukan negoisasi pembebasan WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah Filipina diminta berupaya maksimal membantu Indonesia.

"Tentu tetap diusahakan. Ini seperti selalu yang saya katakan, ini kan di Filipina, jadi kan kita minta Filipina berusaha dengan baik, karena sama apabila ada masalah di Indonesia tentu yang berupaya Indonesia juga, karena kita tidak mungkin intervensi," kata Wapres JK kepada wartawan usai menghadiri peringatan Hari Konstitusi di Gedung Nusantara IV Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (18/8/2016).

Soal adanya ancaman pemenggalan bagi WNI yang disandera, JK menyebut para penyandera kerap menebar ancaman untuk memaksa pihak terkait sandera memenuhi keinginannya. "Selalu begitu saja, orang penyandera selalu mengancam, di manapun di dunia ini selalu begitu," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perkembangan terbaru dari penyanderaan, seorang WNI bernama Muhammad Sofyan berhasil kabur dengan berenang ke laut setelah kelompok Abu Sayyaf mengancam akan memenggal kepalanya.

(Baca juga: Berenang, WNI Berhasil Kabur dari Abu Sayyaf Usai Diancam Akan Dipenggal)

Sofyan diculik di perairan Filipina pada 23 Juni 2016 bersama 6 WNI lainnya dari kapal mereka, TB Charles. Juru Bicara Militer Filipina, Mayor Filemon Tan seperti dilansir Reuters menyebut Sofyan kabur saat militan Abu Sayyaf berencana melakukan eksekusi.

Kabar ini sudah dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Pihak Kemlu melalui KBRI Manila dan KJRI Davao segera menjemput Sofyan di Zambonga City. (fdn/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads