Hal tersebut diungkapkan oleh psikiater forensik RSCM dr Natalia Widiasih Raharjanti saat menjadi saksi ahli dalam sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
"Semua rekan keja bilang Jessica baik, menyenangkan, ramah dengan orang lain, tipe Asian girl mereka bilangnya. Mereka baru kaget saat (Jessica) masuk rumah sakit (karena tabrak panti jompo). Mereka melihat (perubahan) itu setelah Jessica putus pacar," kata Natalia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu (Jessica nyaman) terlihat kalau dekat figur nurture, kondisi psikologinya stabil," ucap Natalia.
"Cuma di mantan pacar (Jessica) Patrick itu terlihat kondisi emosi," tambahnya.
Menurut Natalia, dalam kehidupan sehari-hari di tempat kerjanya di Australia Jessica kondisinya stabil, namun bila dalam tekanan dia bisa melakukan hal-hal yang merugikan dia dan orang lain.
"Dia normal, tapi dalam situasi tekanan ini bisa muncul kelihatan emosinya bisa bentuknya marah atau menyakiti diri," ucapnya.
(slm/rvk)