Pesan itu disampaikan Risma saat melepas 100 Anggota Paskibraka Kota Surabaya yang purna tugas di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (17/8/2016) malam.
"Kalau komunikasi dengan media sosial. Kalau kalian nyampaikan itu di medsos, tolong buat kata-kata yang santun. Bila orang lain mencaci maki, menghakimi kita, kita tidak usah terpancing. Tetap gunakan kata yang santun," pinta Risma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang tidak butuh atau perlu sekali maka batasi. Kalau cuma chat dan menghabiskan waktumu ya untuk apa, coba hitung waktumu. Sekarang kalian masih tergantung sama orangtua tapi jika nanti tidak lagi dan kalian tidak bisa berhenti bagaimana caranya mencari uang khusus hobi itu," jelas Risma.
Di depan anggota Paskibraka, Risma jujur menyampaikan bahwa dirinya tidak memiliki akun di media sosial. Namun meski begitu, Risma tidak menutup mata dari isu-isu yang populer di media sosial. Ia pun kerap meminta informasi dari Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser.
"Kalau komunikasi media sosialku Pak Fikser ini. Setiap hari Pak Fikser aku suruh cerita," ungkap Risma dengan tertawa.
Lantas, mengapa Risma tidak ikut aktif di medsos seperti kepala daerah lain untuk komunikasi dengan warganya?
"Aku ngggak punya media sosial, karena aku khawatir aku nggak bisa jawab. Kalau aku pas sibuk, aku nggak bisa njawab orang itu kecewa kan. Aku kan dosa karena membuat kecewa orang. Karena itu aku nggak punya medsos," terangnya.
(ugik/imk)











































