Ahok menceritakan, pembicaraan dengan Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.00 WIB tadi berlangsung lebih leluasa ketimbang pembicaraan saat mereka bertemu di Gedung Parlemen Pusat, Selasa (16/8) kemarin. Bahkan Ahok disuguhi empek-empek.
"Kalau di DPR ngomong-ngomong. Kalau tadi sekalian makan empek-empek sebentar saja," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang ada itu cuma office boy. Aku jam 16.00 WIB-an mampir sebentar sebelum upacara penurunan bendera di Istana. Aku pikir mau ajak Ibu Megawati (ke Istana). Ternyata Ibu enggak ikut (ke Istana ikut upacara). Sebentar saja, aku permisi, takut sudah ditutup kan (gerbang Istana)," tutur Ahok.
Di dalam kantor PDIP, ada Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto. Ada pula Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Sebagaimana diketahui, Djarot adalah Wakil Gubernur DKI saat ini. Dialah yang direstui Megawati untuk menjadi cawagub pendamping Ahok di Pilgub DKI 2017.
"Pak Djarot (tadi) diam saja," kata Ahok.
Ahok bukannya bermaksud mendaftarkan diri menjadi cagub dari PDIP dalam kedatangannya di Kantor Partai. Namun dirinya hendak menjemput Megawati ke acara peringatan Kemenrdekaan RI di Istana Negara, sekalian mampir lewat.
"Enggak (mendaftar). Kan enggak butuh daftar," kata Ahok.
Ahok menyatakan dirinya memang dari dulu sudah berhubungan baik dengan Megawati. Soal langkah ke depan setelah restu Megawati untuk Ahok-Djarot, Ahok menyerahkan sepenuhnya ke PDIP saja. (dnu/imk)











































