Pembacaan puisi ini bertajuk "Petisi Puisi untuk Risma DKI bersama Masyarakat Korban Kebakaran Simprug". Koordinator Jakarta Love Risma (Jaklovers), Neno Warisman juga hadir di Jl. Simprug Golf 2, Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2016).
"Saat waktu itu di sini kebakaran, mereka merasa waktu itu tidak ada sosok pemimpin yang melindungi, seolah membiarkan saja kejadian kebakaran ini berlalu. Mereka menginginkan sosok pemimpin yang bersifat melindungi namun tetap santun," kata Neno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada sekitar 30 orang warga yang menjadi peserta lomba membaca puisi. Puisi-puisi itu ditulis khusus oleh Neno. Ada pula Oki Setiana Dewi dan Fahira Idris yang menjadi juri.
Para peserta lomba tampak antusias saat bergantian membaca puisi. Mereka juga memakai kaos Jaklovers bertuliskan 'Gue Jaklovers'.
![]() |
Hingga saat ini, PDIP sebagai partai yang menaungi Risma memang belum mengambil keputusan soal Pilgub DKI. Meski begitu, Neno dan Jaklovers tetap yakin dalam menggalang dukungan untuk Walikota Surabaya tersebut.
"Kita akan bergerak terus dengan ketulusan dan keyakinan, dan kita yakin hati nurani kami bersih dan kami berdoa serta bekerja, mengimbau dan menghimbau untuk menggalang kekuatan. Kami yakin suara Jaklovers akan didengar," ucapnya.
![]() |
Berikut beberapa puisi yang dibacakan oleh warga korban kebakaran di Simprug:
71 tahun bernegara
Pasti ada bijaksananya
Kalau orang sudah berusia
Pasti ada kematangannya
Kalau waktu sudah banyak dilalui
Pasti ada sifat pengayomannya
Jika kekuasaan ada di tangannya
Indonesia 71 tahun sudah
Syukur pada Allah tidak ada lagi penjajah lama yang harus dilawan dengan senjata
Tapi ini penjajah baru justru
Dan kita sudah tertipu
Di 71 tahun Indonesia... Kami rakyat masih banyak susah menderita
Tidak ada pemimpin yang bisa tunjukkan pada kami
Yang memikirkan kami dan hidup nyawanya untuk kami
Kecuali Bu Risma
Di 71 tahun Indonesia
Kami rindu... Sosok bu Risma !!
========================
Hari Ini Hari Merdeka
Hari ini hari merdeka
Orang orang berpakaian bagus
Berduyun-duyun diundang ke istana negara
Nyanyian dan berbagai atraksi terbaik pun ditampilkan di sana
Hari ini hari merdeka
Di kampung sini kami masih berjaga saja
Kuatir ada lagi orang jahat yang mau ngebakar
Kami tahu di negeri merdeka
Ada kami yang masih harus dijajah
Oleh para pemodal besar kami lebih disukai tak tinggal kami di sini
Mereka ingin kami menyingkir pergi
Karena sekeliling kami sudah jadi pemandangan kota besar
Yang akan rusak dengan penampilan kami yang sederhana
Dengan rumah kami yang apa adanya
Dengan tanah kami yang menggiurkan mereka
Hari ini hari merdeka
Tapi kami masih harus berjaga-jaga
======================
Perempuan Perkasa Itu...
Perempuan perkasa itu
Membawa sapu
Menbawa baju
Membawa beras
Membawa buku
Membawa segudang cinta sayang dan pengorbanannya buat orang-orang terbuang..
Orang2 pinggiran jalan
Orang2 yang belum kenyang
Belum punya pekerjaan
Belum punya kesejahteraan
Perempuan perkasa itu
Tidaj minta dipilih jadi apa tapi masyarakat yang memintanya
ia tidak mau dunia
Tidak mau ambil uang walau serupiah saja
Dan ia mau tinggal walau di rumah kecil sederhana
Tidak seperti pejabat pada umumnya
Perempuan perkasa itu
Ikhlas memimpin dunia
Perempuan perkasa itu...ibu kita
Kita cinta risma, bu risma cinta sama kita
(imk/trw)