Dalam wawancara khusus dengan detikcom, Selasa (9/8/2016) lalu, Anies menceritakan soal hobinya memelihara burung. Berbagai macam burung pernah dipeliharanya, mulai dari cucakrowo, beo, nuri, lovebird, hingga perkutut. Namun hobi itu selalu berhenti dilakoninya saat terlibat sebuah pekerjaan dengan intensitas tinggi. Sekarang, Anies mau memelihara burung lagi.
"Saya mau melihara burung lagi pelan-pelan. Kan kemarin kosong tuh, nggak keurus," kata Anies sambil menunjuk kandang burung umbar di rumahnya, Jl Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 itu memiliki kandang umbar yang besar dan tinggi di rumahnya. Tinggi kandang itu mencapai lantai dua rumahnya yang berbentuk joglo. Namun saat kami berkunjung ke rumahnya, kandang itu kosong, karena mulai dari Pilpres 2014 hingga menjelang jadi menteri burung-burung peliharaannya satu persatu diberikan ke orang lain agar bisa dipelihara dengan baik.
"Kasihan kalau burung itu nggak keurus. Ayah almarhum itu pesennya adalah pokoknya kalau punya burung itu dirawat sendiri. Jadi saya itu ngerawat burung sampai aktif organisasi. Begitu aktif organisasi, nggak ngerawat lagi, karena tidak bisa merawat sendiri," ujar Anies.
"Kan burung itu ribetlah, karena tiap hari harus dibersihkan kotorannya, dikasih makanan. Itu sebetulnya bisa aja kalau mau dikerjain, tapi saya juga nggak di rumah, nggak nikmatin suaranya. Ya udah akhirnya saya nggak ngurusin burung," imbuh penggagas gerakan Indonesia Mengajar ini.
|  Sangkar burung cucakrowo (Rengga Sancaya/detikcom) | 
Anies memang suka dengan suara kicau burung. Di rumahnya saat itu, yang terlihat hanya ada dua burung, yaitu lovebird yang terdapat di depan joglo, dan cucakrowo yang ditaruh di kandang kecil di lantai bawah. Namun meski hanya dua, kicau burung-burung itu terdengar hingga sudut-sudut rumah.
"Kalau jam 05.00 WIB pagi, yang membangunkan suara burung, cucakrowo, cuat cuat cuat. Kalau sudah begitu suasananya beda sekali," ujar Anies sambil tersenyum.
|  Tampak belakang rumah Anies Baswedan (Rengga Sancaya/detikcom) | 
Selama wawancara, kicau burung memang jelas terdengar. Lovebird dan cucakrowo bersahut-sahutan membawa suasana perkampungan. Rumah joglo dari kayu, halaman luas nan asri, dan kicau burung membuat rumah Anies Baswedan seolah tak berada di Jakarta.
Setelah ini Anies akan cerita soal alasan dirinya bersedia terjun ke dunia politik. Ikuti terus artikel-artikel "Menyapa Mantan Menteri Anies Baswedan" selanjutnya!
(tor/fjp)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 