Menhub Minta Kekurangan T3 Ultimate Disurvei untuk Bahan Perbaikan

Menhub Minta Kekurangan T3 Ultimate Disurvei untuk Bahan Perbaikan

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 15 Agu 2016 18:38 WIB
Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta - Menhub Budi Karya Sumadi meminta PT Angkasa Pura (AP) II melakukan survei kekurangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Hasil survei aneka kekurangan itu akan menjadi bahan perbaikan.

"Satu pesan Bapak Wapres lakukanlah survei dari bulan ke bulan. Apa hal-hal yang sekarang banyak sekali yang kurang, tapi nggak apa-apa, kami tampung itu, dipakai untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Kami buat sedemikian rupa. Jangan cuma 10 orang mewakili 12 juta. Kami akan melakukan survei, akan kami tunjuk badan yang kredibel, akan kami cari kekurangan kami," tutur Menhub Budi Karya Sumadi.

Hal ini disampaikan Menhub Budi saat mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di T3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin (15/8/2016). Untuk survei kekurangan T3 Ultimate, Menhub akan bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri (PTN) yang kredibel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gampang, bisa kita tunjuk ITB masalah teknologi, UI (untuk masalah) transportasi, nggak usah susah-susah. Kami tahu kami belum sempurna. Kami lakukan survei agar ada data yang akurat," imbuh dia.

Dia mengakui memang, masih banyak kekurangan di T3 Ultimate. AP II, imbuhnya, sudah meminta maaf. Pihaknya meminta PT AP II melakukan perbaikan terus menerus di T3 Ultimate.

"Kemenhub berharap AP II melakukan penyempurnaan berkaitan safety dan security. Saat ini sudah berjalan baik. Dalam pelayanan ada beberapa masalah. Kami minta AP II melakukan improvement. Kita bisa mengukur apa saja yang bisa menjadi perbaikan. Kita berharap full appraisal akan terjadi pada Maret 2017. Oleh karena sejalan dengan penyelesaian hal-hal yang masih kurang diharap diselesaikan," jelas dia.

Pada saat simulasi, lanjutnya, tidak terjadi masalah yang timbul.

"10 Kali 20 kali dulu hampir tidak ada masalah. Ini mungkin ada demand yang tinggi jadi keinginan masyarakat, jadi ada lack (kekurangan). Kita harapkan kita mampu bersaing di tingkat internasional. Kita bukan bermaksud sembarangan. Ini demi yang terbaik buat bangsa," tutupnya. (nwk/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads