Keluarga Anies Baswedan tak menangisi keputusan Presiden memberhentikan sang kepala keluarga dari posisi menteri. Ada keterkejutan, namun tak sampai menyebabkan kemurungan.
Anies memberi tahu keluarganya soal keputusan Presiden Jokowi setelah dia pulang dari kantor Kemdikbud. Dari Istana usai diberitahu akan direshuffle 26 Juli lalu, Anies menuju kantor Kemdikbud, setelah itu baru pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Anies bicara pada anak-anak dan istrinya, juga pada ibunya yang sedang berada di Jakarta. Apa respons mereka?
Anies Baswedan bersama ibu dan anak-anaknya di acara sertijab Mendikbud 27 Juli 2016 (Kartika/detikcom) |
Menjawab pertanyaan itu, Anies mengawali dengan menjelaskan kehidupan keluarganya saat dia masih menyandang jabatan menteri. Ayah dari Mutiara Annisa Baswedan, Mikail Azizi Baswedan, Kaisar Hakam Baswedan, dan Ismail Hakim Baswedan ini menegaskan keluarganya tetap hidup dalam kesederhanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keseharian saya sebisa mungkin seperti orang lain. Jadi, dari sisi keseharian keluarga tidak ada yang berubah. Hanya bedanya bapaknya berangkatnya lebih lama lah di luar," imbuh pria yang dipanggil anak-anaknya dengan sapaan Abah ini.
Anies Baswedan bersama putranya, Kaisar Hakam Baswedan, di Pasar Barito 28 Juli 2016 (Muhammad Damar Wicaksono/detikcom) |
Anies menuturkan anak ketiganya, Kaisar Hakam Baswedan, sempat bertanya soal alasan dia diberhentikan oleh Presiden. Anies menjawab Presiden hanya mengatakan cukup. Lalu Kaisar memberi respons yang menunjukkan harapannya Anies bisa berada di rumah lebih lama setelah tak lagi jadi menteri.
"Terus pertanyaan dia, "jadi Abah lebih lama di rumah?" Ya ya," ujar Anies menuturkan percakapannya dengan Kaisar.
Istrinya, Fery Farhati, punya respons agak berbeda. Fery terkejut, namun segera menimpali keterkejutannya dengan canda.
"Waktu beritahu istri juga reaksinya, "oh ya? Wow! Gitu aja?" Ya, selesai. "Oh oke". Dan malah istri saya komentar, ya guyon lah, "wah, Nies, anak kita empat, kerja apa besok?" Ya udah nanti kita nyari-nyari lagi kerjaan. Karena ketika ditugaskan nggak bisa apa-apa," tutur pria kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 ini.
Anies bersama istri dan anak-anaknya saat silaturahmi ke rumah Megawati pada Lebaran tahun ini (dok. istimewa) |
Sang Ibunda, Aliyah Rasyid (76), yang kebetulan berada di rumah Anies karena sedang menjalani fisioterapi di Jakarta ikut merespons pemberhentian putranya. Guru besar emeritus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini meyakini Anies sedang dilindungi oleh Allah.
"Ibu malah percaya bahwa Allah punya rencana lebih baik. dengan demikian pasti dilindungi dari sesuatu, pasti lagi diselamatkan dari sesuatu. Ibu itu percaya betul, doanya selama ini doa supaya Anies dilindungi. Jadi kalau Anies diberhentikan itu artinya Anies sedang dilindungi," ujar Anies menceritakan respons ibunya.
Seperti keluarganya, Anies juga merespons pencopotannya dari jabatan menteri dengan legowo. Jubir Tim Pemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 ini sadar betul jabatan menteri hanyalah amanat yang bisa diambil kapan saja oleh Presiden.
"Jadi ya namanya amanat, amanat itu diberikan, dijalankan. Ditarik, ya dilepaskan. Saya katakan kalau untuk reshuffle dan lainnya biasa itu," ujar Anies.
Meski merasa biasa saja, namun ternyata ada hal yang membuat reshuffle menjadi berat bagi Anies. Apa itu? Ikuti artikel selanjutnya.
(tor/fjp)












































Anies Baswedan bersama ibu dan anak-anaknya di acara sertijab Mendikbud 27 Juli 2016 (Kartika/detikcom)
Anies Baswedan bersama putranya, Kaisar Hakam Baswedan, di Pasar Barito 28 Juli 2016 (Muhammad Damar Wicaksono/detikcom)
Anies bersama istri dan anak-anaknya saat silaturahmi ke rumah Megawati pada Lebaran tahun ini (dok. istimewa)