Tips Menggunakan ATM dan Menukar Uang di Sekitar Masjidil Haram

Laporan dari Arab Saudi

Tips Menggunakan ATM dan Menukar Uang di Sekitar Masjidil Haram

Rachmadin Ismail - detikNews
Minggu, 14 Agu 2016 07:28 WIB
ATM yang terletak di Masjidil Haram (Foto: Rachmadin Ismail/detikcom)
Makkah - Para jamaah haji sudah dibekali living cost SAR 1.500 untuk biaya selama di Arab Saudi. Bagaimana bila kurang? Cukup menukar riyal dengan rupiah atau mengambil di ATM dalam bentuk riyal.

Bila uang Anda habis, termasuk uang saku yang SAR 1.500 yang dibawa dari Indonesia, Anda bisa memilih dua alternatif pengambilan uang. Pertama, bisa mengambil ATM di sekitar Masjidil Haram. Namun ada yang perlu diperhatikan, yakni logo ATM bank yang akan dipilih. Pastikan ATM tersebut sesuai dengan jaringan bank anda di Indonesia.

Salah satu lokasi ATM yang paling banyak dipakai berada di area Zam Zam Tower (bangunan dengan menara jam di atasnya). Di sana, ada sejumlah ATM yang bisa digunakan oleh warga Indonesia. Yang terbanyak, berada di lantai 1. Uang akan keluar dalam bentuk riyal dengan kurs terkini dan ada biaya administrasi bank yang harus dibayarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang jamaah sudah mencoba menarik ATM dari salah satu bank yang memiliki logo jaringan visa. Saat menarik uang, ada pilihan bahasa Arab dan Inggris. Prosesnya sama dengan ATM di Indonesia. Nantinya, uang yang keluar dalam bentuk riyal, termasuk laporan sisa saldo.

Kedua, Anda bisa menukar uang di money changer yang tersebar di sekeliling Masjidil Haram. Di tempat penukaran uang itu, Anda bisa langsung menukar rupiah ke riyal, atau juga dari dolar amerika ke riyal. Kursnya per 10 Agustus lalu adalah Rp 1.000.000 senilai SAR 284 atau Rp 3.521 per riyal.

Dari dua cara tersebut, cara paling praktis tentu saja menggunakan ATM karena terhindar dari membawa uang tunai terlalu banyak. Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Daerah Kerja Makkah Ali Nurokhim mengatakan, ada sejumlah jamaah yang kadang membawa uang tunai banyak, bahkan ada yang pernah mencapai Rp 100 juta.



Bagi pria yang sudah tiga tahun bekerja sebagai bagian perlindungan jamaah saat berhaji ini, membawa uang tunai banyak bisa menimbulkan risiko, seperti menjadi korban kejahatan atau kehilangan. Karena itu, alternatifnya adalah membawa uang secukupnya saja untuk keperluan membeli makanan atau minuman, sisanya bisa mengambil via ATM.

"Uang secukupnya saja. Paling buat makan di sekitar masjidil Haram," kata Ali.

Harga makanan standar di sekitar Masjidil Haram bervariasi. Untuk makaman berat, ada yang bertarif SAR 10 sampai SAR 15 untuk jenis kebab dan nasi plus ayam. Bagi Anda penyuka makanan cepat saji, bisa membeli paket seharga SAR 23. Namun untuk jajanan seperti kebab dan makanan ringan, ada yang berkisar harganya SAR 2. Untuk minum, tak perlu khawatir sebab di sekeliling masjid terdapat air keran yang bisa diminum, dan di dalam masjid ada area minum air zamzam.

Selamat beribadah!

(mad/rii)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads