"Jadi Bapak memang sempat pengobatan kanker. Penyakit lamanya adalah liver, itu sejak tahun 1999," ujar Arya saat ditemui detikcom di rumah duka, Jl. Swakarya Bawah/1D Komplek DDN 1, Pondok Labu, Jaksel, Sabtu (13/8/2016).
Arya mengatakan ayahnya pernah mengidap kanker usus besar dan sudah dinyatakan sembuh, begitu juga dengan penyakit kanker hati. Namun entah kenapa kanker hati tersebut tiba-tiba kambuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan karena tiadanya asupan yang berarti, saya dan adik saya berinisiatif membawa ke RS untuk di infus pada hari Rabu, dan sempat berasumsi dalam waktu 1-2 hari akan sembuh. Tetapi kondisi masih stagnan, dan kondisi nya turun drastis," sambung Arya.
Setelah dibawa ke RS, kondisi Adi Sasono mulai menurun sejak pukul 10.00 WIB dan makin memburuk di sore hari. "Tetapi masih sadar, sampai di kasih alat bantu pernapasan, dan sekitar jam 16.30 WIB pikiran kami tidur enak, ternyata dokter melihat ada hilang kesadaran, di situ dokter berusaha untuk pindah ke ICU, tetapi usaha dokter berbeda dengan rencana Allah SWT. Jadi jam 17.20 WIB dinyatakan meninggal," ucapnya.
Saat ini jenazah Adi disemayamkan di rumah duka dan rencananya akan dimakamkan pada siang hari usai salat Zuhur di TPU Tanah Kusir, Jaksel, Minggu (14/8). Di rumah duka tampak melayat di antaranya Waketum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Priyo Budi Santoso, politikus senior Golkar yang juga eks Mensesneg era Presiden BJ Habibie, Akbar Tandjung, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva dan mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rahardi Ramelan.
Pengurus ICMI menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Adi Sasono. Adi yang pernah jadi Ketum ICMI, saat ini menjadi anggota Dewan Kehormatan.
"Kita semua sebagai bangsa merasa kehilangan seorang tokoh panutan di bidang kepemimpinan dan gerakan ekonomi kerakyatanan yang gigih dan konsisten. Kita doakan yang terbaik untuk Almarhum semoga husnul khotimah dan segala amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT di tempat yang terbaik," ujar Ketum ICMI Jimly Asshiddiqie.
(rni/fdn)