Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, kera tersebut diburu dengan melibatkan tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI pada Jumat (12/8) kemarin.
"Pada Jumat (12/8) sekitar pukul 17.00 WIB, tim dari BKSDA DKI memburu salah satu kera dengan cara menembak menggunakan bius sampai pingsan, kemudian diamankan di dalam kandang," jelas Awi dalam keteranganny kepada wartawan, Sabtu (13/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Awi, peristiwa tersebut berlangsung ketika para peserta sedang berada di dalam tenda kemah. Penyerangan kera terjadi di perkemahan yang dekat dengan hutan.
"Belum ada kegiatan, karena kegiatan baru dimulai besok. Ini baru persiapan perkemahan, kebetulan lokasi perkemahan dekat pepohonan paling belakang," jelas Awi.
Insiden pertama menimpa Dewa Ate (23), kontingen Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (10/8) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban yang sedang berada di dalam tenda tiba-tiba didatangi kera dari arah hutan dan langsung mencakar pahanya.
"Setelah dilaporkan ke bagian kesehatan korban kemudian ditangani dr Haryadi (dari Kemenkes RI) dan dirujuk ke RS Olahraga Nasional," imbuhnya.
Berikutnya, Jumat (11/8) sekitar pukul 07.00 WIB, Natalia (13) kontingen dari Sulawesi Tenggara juga kena cakar kera di bagian tangan kanannya saat berada di area kemah. Di hari dan jam yang sama, kontingen asal Kalimantan Barat bernama Hiska (13), juga dicakar kera di bagian tangan kanannya.
Kedua korban juga mendapat pengobatan dr Haryadi di Posko Kesehatan dan telah dirujuk ke RS Olahraga Nasional, Cibubur. Setelah mendapat perawatan di RSON, ketiga korban dikembalikan ke kemah masing-masing.
"Korban hanya dirawat beberapa jam di RSON dan setelah dinyatakan aman kemudian korban dapat kembali ke kemah masing-masing," pungkasnya. (mei/aan)











































