Menelusuri Jejak Orang Indonesia yang Pertama Kali Naik Haji

Haji 2016

Menelusuri Jejak Orang Indonesia yang Pertama Kali Naik Haji

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Jumat, 12 Agu 2016 08:51 WIB
Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi/detikcom
Jakarta - Ludovico di Barthema, penjelajah dari Roma pertama yang mengunjungi Makkah pada tahun 1503, melihat jamaah haji dari kepulauan Nusantara yang dia sebut "India Timur Kecil". Dari manakah asal mereka? Sumatera, Jawa atau wilayah lainnya?

Jamaah haji yang dijumpai Ludovico itu, menurut M. Shaleh Putuhena dalam Historiografi Haji Indonesia disebutkan sebagai orang-orang Nusantara yang pertama menunaikan ibadah haji. Namun Shaleh tak bisa merinci bukti lebih detail darimana asal orang Nusantara tersebut.

Makkah adalah sumbu bumi. Seluruh muslim dari segala penjuru dunia berkumpul di sana menghadap Tuhannya. Martin van Bruinessen dalam bukunya "Mencari Ilmu dan Pahala di Tanah Suci: Orang Nusantara Naik Haji," Ulumul Qur'an Volume II No 5, 1990, menyebut Makkah sebagai pusat kosmis titik temu antara dunia yang tidak kekal ini dan alam lain di luar dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Jawa, tepatnya masa sebelum Islam datang, pusat-pusat kosmis memainkan peranan sentral. Saat itu mereka menganggap kuburan para leluhur, gunung, gua dan hutan tertentu, serta tempat "angker" lainnya untuk mencari sesuatu seperti ilmu atau kekuasaan.

"Setelah orang Jawa mulai masuk Islam, Makkahlah yang, tentu saja, dianggap sebagai pusat kosmis utama." sebut Martin van Bruinessen dalam bukunya. Namun sayangnya Ia pun tak dapat memastikan apakah orang pertama yang menginjakkan kakinya di Tanah Haram untuk berhaji adalah orang Jawa.

Baru pada tahun 1556 muncul titik terang terkait siapa orang Nusantara yang pertama kali berhaji. Ada catatan berbahasa Portugis yang menyebutkan telah ada lima kapal besar Aceh yang berlabuh di Jeddah.

Aceh melalui kerajaan Samudera Pasainya memang menjadi kota di Nusantara yang terkenal dengan ketaatan penduduknya dalam menjalankan syariat. Banyak ulama besar lahir di sana, mereka mengajarkan ilmu agama secara turun temurun.

Kembali mengacu buku Historiografi Haji Indonesia karya Shaleh Putuhena, Ia mengatakan rombongan ulama-ulama Aceh yang berkunjung ke Makkah awalnya bukan untuk berhaji. Niat awal mereka adalah untuk berdagang dan menimba ilmu agama dengan para syekh di Makkah.

"Tetapi, mereka bukan jemaah haji yang sengaja berangkat dari Nusantara untuk melaksanakan ibadah haji. Mereka adalah pedagang, utusan sultan, dan pelayar yang berlabuh di Jeddah dan berkesempatan untuk berkunjung ke Makkah," tulis Shaleh.

Umat Islam Nusantara yang pertama datang ke Makkah itu bertujuan mencari legitimasi politik, berniaga, menimba ilmu. Namun mereka memanfaatkan keberadaannya di Makkah juga untuk menunaikan ibadah haji.

detikcom selama beberapa bulan ke depan menerbitkan secara berkala artikel yang berkaitan dengan seputar ibadah haji. Dari mulai sejarah, wawancara narasumber mengenai tema unik tentang haji hingga reportase langsung dari Haramain. Ikuti terus ulasan khas haji di detikcom. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads