"Tim ini semacam jembatan antara elemen masyarakat sipil yang mendorong akuntabilitas Polri dengan instistusi sebagai institusi yang dituntut melakukan reformasi menindak oknum," kata Hendardi dalam jumpa pers di Kompleks PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2016).
Hendardi mengatakan, pengakuan Freddy Budiman yang disampaikan lewat Haris Azhar merupakan infromasi yang masih cukup sumir karena tidak menyebutkan nama. Namun, dibentuknya tim ini harus dilihat sebagai itikad Polri untuk menjadi momentum membersihkan oknum kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara periodik tim akan melaporkan kepada publik terkait langkah yang dilakukan, yang bukan meyangkut hal-hal penyidikan. Tim bertanggung jawab ke Kapolri dan meyampaikan ke kapolri," tutupnya.
Sementara itu, Tim Pencari Fakta Gabungan ini juga membuka hotline bagi masyarakat yang ingin memberikan masukan atau informasi, yaitu di 08818811986.
Tanggapan Effendy Ghazali Saat Ditarik Masuk Tim Pencari Fakta
Pakar komonukasi Effendy Ghazali yang masuk dalam Tim Pencari Fakta Gabungan pengakuan Freddy Budiman mengaku berada di posisi berbeda dalam tim. Sebab, baginya, kasus pelaporan terhadap Haris Azhar seharusnya sudah ditutup.
"Ketika saya ditarik ke tim ini, saya sampaikan ke Pak Irwasum (Komjen Dwi Priyatno) bolehkah berposisi berbeda, ternyata boleh. Tapi kemudian yang penting sama-sama obyektif," kata Effendy dalam jumpa pers di Kompleks PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2016).
"Yang saya maksud dengan berposisi berbeda adalah, bagi saya yang berlatar belakang komunikasi, saya harus melakukan audit komunikasi dengan metode komunikasi," sambungnya.
Bagi Effendy ada dua permasalahan dalam polemik ini. Pertama, tim akan melihat apa yang disampaikan Haris Azhar dalam konteks aliran dana Freddy. Tapi bagi Effendy, soal Haris Azhar yang dilaporkan tiga institusi harusnya sudah ditutup.
"Dalam komunikasi itu kan pertama siapa, yaitu Haris Azhar sebagai warga negara, lalu why tujuannya untuk kepentingan publik, how bagaimana prosesnya juga sudah dilalui dengan menyampaikan ke Johan Budi, belum ada jawaban lalu ke medsos.
Menurut Effendy, yang belum itu adalah bagian subtansinya atau tahapan what. Maka, tim akan meminta keterangan pihak terkait
yang mendengarkan percakapan tahun 2014 itu apakah benar Freddy menyampaikan seperti tulisan itu ke Haris.
"Sampai saat ini kan berdasarkan rapat itu, laporan (terhadap Haris) itu menunggu hasil kerja tim. Kalau bagi saya harusnya sudah close, tapi okelah karena ada whatnya tadi," ujarnya.
Selain itu, kata Effendy, sejak dia juga meminta agar Haris Azhar atau dari KontraS ikut masuk dalam tim. Tapi kemudian usul itu tidak diterima sebab Haris juga mengumpulkan informasi dari masyarakat.
"Saya ingin mengatakan, tim ini bisa berlangsung dengan baik kalau kami juga mendapat masukan dari teman-teman wartawan, yang sudah dikumpulkan Haris, dan bagimana bisa koordinasi dengan tim yang lain," ujarnya.
"Jadi artinya, terimakasih kepada Pak Irwasum posisi kita boleh berbeda. Tinggal whatnya itu, apa benar diceritakan seperti (di tulisan) itu, tidak ditambah, tidak diubah," tutupnya. (idh/rvk)











































