181 Calhaj asal Sumedang Tertunda Berangkat Gara-gara Visa Belum Terbit

181 Calhaj asal Sumedang Tertunda Berangkat Gara-gara Visa Belum Terbit

Masnurdiansyah - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 14:28 WIB
Bandung - Ratusan calon haji (calhaj) gelombang pertama asal Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kecewa karena batal berangkat ke Tanah Suci. Keberangkatan mereka yang tergabung kloter 7 ini tertunda gara-gara visa belum turun dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.

Salah seorang calon jemaah haji, Endang Suryana (50), mengatakan keberangkatan para rombongan calhaj ini dijadwalkan berangkat pada Kamis ini (11/8/2016).

"Seharusnya hari Rabu kemarin (10/8) berangkat menuju asrama haji di Bekasi. Pada hari ini kita berangkat, tapi kenyataannya tidak jadi karena alasan visa hajinya belum keluar," keluhnya saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endang menyebut ada sekitar 181 calon haji yang batal berangkat. Mereka yang keberangkatannya tertunda berasal dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Sumedang, yang terdiri dari KBIH Bina Insan sebanyak 17 orang, KBIH An Nur 16 orang, KBIH Multazam 31 orang, KBIH Intania 33 orang, KBIH As Syifa 82 orang dan calon haji mandiri sebanyak dua orang.

"Ada beberapa malah yang ikut rombongan Sumedang mau ke asrama haji mau naik bus baru dikasih tahu. Kasihan juga, maklumlah di kampung kan kalau ada orang yang mau berangkat haji diselametin (syukuran) segala macam, pas tiba -tiba ditunda mereka berpikiran kalau ditunda itu sama sekali gagal berangkat," ujarnya.

Pembatalan ini kata Endang sangat mendadak, beberapa jam sebelum keberangkatan mereka menuju asrama.

"Jadi kemarin saya ditelepon. Dikasih tahu karena ini terjadi kekacauan visa haji bapak belum bisa berangkat. Nah saya kan kaget, tapi saya istigfar sajalah bisa ikhlas. Malah saya menyaksikan beberapa tetangga saya itu sampai pingsan sampai histeris," lanjut warga Dusun Depok, Desa Tanjungmekar Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang ini.

Endang juga menambahkan dengan ditundanya181 orang ini, otomatis akan ada kursi pesawat yang kosong. Sehingga kekosongan tersebut saat ini harus diisi oleh para calon jemaah yang berangkat dari gelombang II Kabupaten Sumedang.

"Seharusnya berangkat pada tanggal 2 September nanti, kebetulan visa mereka sudah keluar ditarik untuk pergi ke Bekasi pada hari kemarin. Itu kebayang mendadak belum ada yang ngejait seragam belum beli ini itu dikasih waktu enam jam supaya mereka siap, pontang-panting juga itu kasihan," ujar Endang.

Meskipun kecewa, karena sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan mereka berangkat ke Tanah Suci, Endang beserta calon jemaah lainnya masih menunggu kabar baik dari pemerintah untuk mengupayakan visa mereka agar dapat keluar sehingga ada kepastian kapan waktu mereka bertolak ke Arab Saudi.

"Jadi intinya ini sih ini kesalahan ada di Kemenag Sumedang yah mas, tapi mereka juga jadi korban karena Kedutaan Arab Saudi terlambat menerbitkan visa. Jadi akhirnya kasihan Kemenag jadi sasaran kemarahan calon jemaah haji. Saya rasa mereka juga sudah maksimal," tutur Endang.

Kepala Bagian Humas Kemenang Sumedang Hasan Bisri mengklaim jika semua pendataan calhaj sudah melalui seluruh tahapan yang benar. Namun karena ada keterlambatan dari pihak kedutaan Arab Saudi yang menerbitkan visa, terpaksa keberangkatan mereka harus tertunda dalam beberapa minggu.

"Ini berasal dari sana nya yang terlambat (Kedutaan Arab Saudi). Kalau dari kitanya untuk tingkat Kabupaten sudah sesuai dengan prosedural keberangkatan kloter yang diplot itu sudah direncanakan, tapi pas mau berangkat pemberitahuan dari sana mendadak beberapa visa belum turun," ujarnya kepada detikcom.



Bisri juga menyebut tertundanya keberangkatan para calhaj ini tidak hanya terjadi di wilayahnya saja, namun juga terjadi di beberapa daerah lainnya akibat hal serupa.

"Bukan di Sumedang saja, tadi pagi saya juga terima kabar ada dari Kabupaten Kuningan juga terlambat, Ciamis juga sama," kata Bisri

Mereka yang tertunda keberangkatannya pada hari kemarin berasal dari kloter 7. Sehingga untuk saat ini pihaknya masih menunggu kabar dari pihak Kedutaan Besar Arab Saudi agar mereka bisa diberangkatkan pada gelombang kedua. Situasi ini di luar kewenangan pemerintah.

"Ini adalah hak dari Kedutaan Besar Arab Saudi yang tidak bisa diintervensi oleh Kementerian Agama. Visa pasti turun cuman tidak hari ini, pasti pak pasti," tutur Bisri. (bbn/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads