Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan skenario alternatif dengan membangun flyover di perlintasan sebidang kereta api. Dengan begitu, arus kendaraan di kemudian hari bisa dibuang ke Pejagan untuk melewati Pantai Utara.
"Saya kemarin baru menerima surat dari Kapolri, beliau merekomendasikan (flyover) agar segera dibangun tahun ini juga, untuk menghindari kemacetan seperti kemarin. Dengan pengalaman seperti kemarin, beliau ngirim surat kepada kami, ini sudah darurat, jadi harus cepat," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan, ketika hari biasa saja, ada 72 kali pemberhentian di perlintas sebidang. Jika 1 kali pemberhentian saja memakan waktu 5 menit, maka dibutuhkan waktu 6 jam pemberhentian dalam sehari. Terlebih saat arus mudik Lebaran, paling tidak akan ada 92 kali pemberhentian karena ada tambahan frekuensi. Maka ada lebih dari 7 jam waktu pemberhentian dalam sehari.
"Makanya kita sekarang strateginya dalam 8 bulan ke depan, akan kita bikin flyover-flyover di 5 titik lintas bidang tadi. Dengan metode yang cepat, seperti yang kita sudah coba di Bandung, dengan teknologi corrugated mortar busa pusjatan. Dengan baja tapi isinya beton ringan yang mengapung. Jadi lebih ringan, lebih cepat dan lebih murah," tandasnya.
Adapun kelima flyover yang akan dibangun ini berlokasi di 5 titik. Di antaranya Klonengan-Prupuk, Dermoleng-Ketanggungan, Karangsawah, Kretek-Paguyangan, dan Kesambi. Pembangunan kelima flyover ini pun ditargetkan selesai dalam 8 bulan ke depan.
"Makanya saya rencanakan 2 bulan sekali kita monitor langsung ke sini," pungkasnya.
(hri/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini