Namun untuk beberapa hari ke depan, salah satu kereta kencana yang menjadi barang pusaka masyarakat Kabupaten Purwakarta yang bernama Ki Jaga Rasa tidak akan ada di tempat. Pasalnya kereta buatan Solo tahun 2009 itu tengah diturunkan untuk dibawa ke Istana Negara Presiden Indonesia di Jakarta.
Seperti barang pusaka pada umumnya, Ki Jaga Rasa diturunkan dengan serangkaian ritual yang diberi nama Jurung Tandang Tunggang Agung. Ritual tersebut dilakukan untuk menyambut kereta kencana yang diturunkan dari depan pintu masuk Bale Nagri untuk menyentuh tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ritual yang digelar pada Kamis (11/8/2016) pagi itu diawali dari tarian pria dan wanita yang diberi nama Tari Dangiang Ki Sunda di tengah Pendopo Kabupaten Purwakarta. Selanjutnya para penari yang terdiri dari pria dan wanita itu mengiring Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menuju Bale Nagri tempat kereta kencana selama ini berada.
Dengan iringan suara gamelan yang merdu, secara perlahan kereta kencana itu diturunkan dengan bantuan sekira 10 pria dewasa. Kereta kencana pun dibawa menuju ke gerbang utama Pendopo Purwakarta untuk selanjutnya menuju ke Istana Negara.
![]() |
Sepanjang jalan menuju gerbang, sejumlah pegawai di lingkungan pendopo dan warga berjajar menyambut kereta kencana dengan melemparinya menggunakan bunga. Di penghujung jalan menuju gerbang, sekira 10 orang anggota TNI bersenjata laras panjang menyambut kereta tersebut dengan sikap hormat senjata.
Usai menjalani ritual hingga pintu gerbang utama, kereta pun dinaikkan ke sebuah truk untuk selanjutnya dibawa ke Jakarta. "Saat ini Ki Jaga Raksa dibawa ke Kogartap sampai nantinya digunakan untuk hari kemerdekaan," ucap Bupati Dedi.
![]() |