Kisah Kedekatan Anies Baswedan dengan Megawati dan Keluarga Bung Karno

Kisah Kedekatan Anies Baswedan dengan Megawati dan Keluarga Bung Karno

Ahmad Toriq - detikNews
Kamis, 11 Agu 2016 08:22 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta - Ada cerita yang jarang diungkap oleh Anies Baswedan, yaitu soal kedekatannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ada sejarah panjang kedekatan keluarga Baswedan dengan keluarga Bung Karno.

Kedekatan Anies dengan Megawati sebenarnya terlihat dalam kehadiran mantan Mendikbud itu di beberapa acara. Di antaranya Anies hadir saat acara haul almarhum Taufiq Kiemas dan Lebaran lalu. Ternyata ada cerita kedekatan yang lebih dalam dari apa yang terlihat.

"Kami itu dekat itu bukan sekarang dengan keluarga Bung Karno, (tapi sudah) tiga generasi. Kakek saya itu sahabat baik Bung Karno. Dan Ibu Mega kalau manggil kakek saya itu Om Baswedan. Ketika masih kecil dia bisa cerita sudah digendong-gendong oleh Om Baswedan kalau pas mereka lagi ngobrol," tutur Anies saat berbincang dengan detikcom, Selasa (9/8/2016). Kakek Anies adalah pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan atau lebih dikenal AR Baswedan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


dok. Istimewa

Lebaran 2016 lalu, saat berkunjung ke rumah Megawati, Anies menyinggung soal sosok Bung Karno. Dia mendapat cerita dari neneknya bahwa Bung Karno memiliki ingatan yang luar biasa. Cerita itupun dia coba konfirmasi ke Megawati.

"Pas Lebaran kita ngobrol, "Bu Mega, Bung Karno itu luar biasa hafalannya," "Iya" jawab Bu Mega. Nenek saya itu cerita kalau lagi halalbihalal, kakek saya itu anaknya banyak, tapi kalau lagi salaman, Bung Karno itu bisa nanya satu-satu. Bu Mega bilang iya, itu kelebihannya Bung Karno. Jadi orang tua dan paman-paman kami itu dihafal oleh Bung Karno," tutur pria yang namanya mulai masuk bursa cagub DKI ini.

Lebih jauh soal hubungan keluarga Baswedan dan keluarga Bung Karno, Anies menuturkan kakeknya, dan juga seluruh anggota keluarga, pindah ke Yogyakarta karena mengikuti perpindahan Ibu Kota. Dulu, Ibu Kota Indonesia sempat dipindah ke Yogyakarta.

"Dulu mereka hijrah sama-sama dari Jakarta ke Yogya. Kenapa saya ini jadi orang Yogya, keluarga kami, karena hijrahnya Republik dari Jakarta ke Yogya. (Awalnya) semua Jakarta, semua pejuangnya Jakarta. Republik pindah ke Yogya, maka kakek dan keluarganya ikut rombongan kereta yang berangkat dari Menteng (Jakarta) ke Tugu (Yogyakarta)," tutur penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini.

Soekarno tak hanya dekat dengan Hatta. Anies menuturkan Soekarno juga dekat dengan semua sahabatnya sesama pejuang kemerdekaan. Mereka tinggal di Yogyakarta dengan tempat tinggal seadanya, lalu berjuang membangun Republik Indonesia.

dok. Istimewa

"Jadi hubungan mereka, bukan hanya Soekarno-Hatta, sesama mereka itu sangat dekat, sesama pejuang yang bawa anak, yang semuanya untuk Republik," ujar Anies.

"Ada cerita masa lalu yang jarang saya umbar, kami dekat, tapi dekatnya itu bukan sekarang. (Kembali dekat lagi dengan Megawati) sesudah saya kembali ke Jakarta," imbuhnya.

Kedekatan antara Anies Baswedan dengan Megawati ini menjadi kisah yang menarik di tengah dilema PDIP menghadapi Pilgub DKI. Sampai kini PDIP memang belum memutuskan nama cagub DKI yang bakal diusung untuk berkompetisi dengan cagub DKI incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Banyak elite PDIP yang mendorong nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini maju Pilgub DKI. Risma diyakini bakal jadi lawan berat buat Ahok. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebenarnya sudah berulangkali menawarkan hal ini kepada Risma, namun belum pernah dijawab bersedia.

Bagi pakar hukum Tata Negara Refly Harun, satu-satunya yang dianggap bisa menyaingi Ahok memang Risma. Kader lain yang juga cukup kuat adalah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Namun, Ganjar tak mungkin maju untuk jabatan DKI 1 karena dia pun sekarang sudah gubernur. Terlebih regulasi mengharuskan Ganjar mundur bila menjadi calon. Risma menjadi satu-satunya alternatif.

Namun situasi terakhir menunjukkan Risma kurang antusias dengan tawaran maju Pilgub DKI. Dalam beberapa kesempatan Risma bicara dirinya tak tertarik maju Pilgub DKI dan masih ingin menyelesaikan tugas di Surabaya, meski kini ia sudah bicara soal tak seorangpun bisa melawan takdir Tuhan.

Masih ada peluang Risma diusung PDIP ke Pilgub DKI, namun seandainya Risma benar-benar tak mau tentu PDIP harus cari jalan keluar. Refly menilai sulit bagi PDIP ikut mengusung Ahok di Pilgub DKI. Sementara itu penantang Ahok yang diusung haruslah calon yang sama baiknya atau lebih baik dari Ahok. Selain itu, tentu saja, harus memiliki peluang untuk mengalahkannya.

Nah, nama Anies Baswedan lah yang disebut Refly sebagai alternatif terbaiknya. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu awalnya memang tidak pernah disebut sebagai calon gubernur DKI karena tak banyak yang menyangka ia bakal terjungkal dari singgasana Mendikbud. Kini setelah Anies tak lagi jadi Mendikbud mulai banyak parpol dan masyarakat meliriknya maju Pilgub DKI.

Refly memprediksi Anies sesungguhnya tokoh yang bisa terus membesar bila mendapatkan kesempatan. Ia bahkan bisa menantang Jokowi dalam perhelatan Pilpres 2019 bila ada parpol yang mau mengusungnya.

Tentu saja yang sudah di depan mata adalah Pilgub DKI. Apakah kedekatan Mega dan Anies Baswedan itu akan berujung eks Mendikbud itu bakal diusung PDIP ke Pilgub DKI?


(tor/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads