"Terminal 3 (Ultimate) saya sudah laporkan ke Menteri BUMN bahwa Terminal 3 (Ultimate) sudah beroperasi, tinggal penataan-penataan di dalam yang tidak pas. Contohnya peletakan concierge. Contohnya ada yang jualan tidak menggunakan kursi, menggunakan kursi ruang tunggu, kan jadi tidak nyaman," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo.
Hal itu disampaikan Suprasetyo usai menghadiri rapat koordinasi tentang pengembangan pelabuhan dan bandara antara Kemenhub dan Kementerian BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2016). Hadir pula Menhub Budi Karya Sumadi serta Plt Dirut AP II Djoko Murjatmodjo dalam rapat koordinasi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kan ada korsleting tapi di Gate 11 sama 12. Memang itu tidak prioritas sehingga tidak dipasang UPS (Uninteruptible Power Supply). Korsleting mungkin ada shortcut," jawabnya.
Dia juga memaparkan adanya laporan delay maskapai penerbangan yang menggunakan T3 Ultimate. "Delay yang dilaporkan ke saya dari penumpang itu 2 jam," ungkap dia.
Secara umum, imbuhnya, operasional pertama T3 Ultimate berjalan sukses.
"Evaluasinya masalah pelayanan saja. Kalau safety-nya di airside sudah terpenuhi," lanjutnya.
Ditambahkan Plt Dirut PT AP II Djoko Murjatmodjo, pihaknya sedang melakukan evaluasi dengan memeriksa ulang semuanya.
"Sekarang kita sedang mengevaluasi untuk melakukan cek ulang semuanya. Listrik mati cuma sejam. Tidak ada hubungan dengan delay," jelas Djoko.
Djoko juga memaparkan masalah macet di arena antar-jemput penumpang yang berbuntut di sekitar kawasan Bandara Soekarno-Hatta.
"Yang mengenai masalah macetnya penumpang yang pulang karena banyaknya para penjemput yang tidak mau parkir di gedung parkir, sembarangan. Tidak ada korelasinya dengan delay. Tadi pagi normal, nggak ada masalah. Listrik nggak ada masalah," jelasnya. (nwk/ang)











































