"Media merupakan sahabat karib yang sangat dirindukan tapi sering kali media terlihat seperti musuh yang menakutkan, jadi kita sering ketakutan terhadap media tapi kadang senang karena apa yang kita lakukan bisa disiarkan, itu realita yang tidak bisa dihindari karena tantangan Bangsa Indonesia semakin berat," kata Jenderal Mulyono di Balai Kartini, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (10/08/2016).
Tantangan yang dimaksud Jenderal Mulyono mengacu pada ancaman bersifat proxy atau menggunakan tangan-tangan pihak lain. Dia menyebutkan tantangan itu antara lain konflik ISIS, terorisme, konflik Laut Cina Selatan, penyanderaan oleh Abus Sayyaf, kegiatan ilegal dan sengketa di wilayah perbatasan, aksi-aksi terkait tewasnya Santoso, isu SARA dan separatisme di Papua serta maraknya narkoba di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita yakin Tuhan Maha Tahu apa yang dilakukan adalah untuk bangsa dan negara secara tulus tanpa tendensi untuk cari pamor dan popularitas tapi dunia juga perlu diberitahu agar benar fungsi kita untuk bangun bangsa dan negara yang kita cintai diketahui masyarakat, Tuhan maha Tahu tp dunia perlu diberitahu," kata Jenderal Mulyono.
Jenderal Mulyono mengungkapkan bahwa pengalamannya berjuang bagi bangsa di masa lalu yang justru dinilai negatif oleh masyarakat akibat pemberitaan yang terlambat dan tidak sesuai membuatnya yakin bahwa ternyata dunia perlu diberitahu apa yang terjadi dan perlunya sinergitas antara TNI dan media massa.
"Nah itu makanya tidak cukup hanya Tuhan tapi dunia juga perlu tahu nah inilah pentingnya TNI dengan media saling bersinergi," lanjut Jenderal Mulyono.
Selain apresiasi kepada media massa, Jenderal Mulyono juga melaunching buku bertajuk Pengabdian Prajurit Kartika. Buku fotografi dokumenter tersebut dikatakan Mulyono, disusun agar dapat dipahami oleh masyarakat serta menginspirasi jajaran media untuk lebih mempublikasi jajaran Kartika yang selama ini jauh dari ekspose media.
"Isi buku tersebut antara lain berisi kegiatan-kegiatan TNI AD antara lain dalam masa memperkuat Pulau Natuna, Selaru, Morotau dan Biak; kegiatan membangun infrastruktur di wilayah dan kegiatan sosial kemasyarakatan termasuk program sinergi dengan 21 kementerian; kemanunggalan dan kebersamaan dengan rakyat harga sekaligus perjuangan yang membentuk jati diri para prajurit TNI AD," ucap Jenderal Mulyono. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini