Wacana Full Day School, Bupati Anas: Belum Tentu Cocok untuk Daerah

Wacana Full Day School, Bupati Anas: Belum Tentu Cocok untuk Daerah

Putri Akmal - detikNews
Selasa, 09 Agu 2016 18:36 WIB
Bupati Abdullah Azwar Anas (Foto: Putri Akmal/detikcom)
Banyuwangi - Kebijakan full day school yang diwacanakan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy diharapkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas penerapannya bisa betul-betul dikaji. Pasalnya, Anas menilai kebijakan tersebut relatif bias kota.

"Prinsipnya kami patuh dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun, alangkah elok jika kebijakan tersebut juga memperhatikan keberagaman wilayah, tantangan-tantangan yang ada di daerah, karakteristik daerah," ujar Anas ketika ditemui di kantor Pemkab Banyuwangi, Selasa (9/8/2016).

Seperti diketahui, Mendikbud Muhadjir Effendy melontarkan gagasan untuk menerapkan full day school untuk menekan angka kekerasan terhadap anak di luar sekolah. Full day school dalam gagasan tersebut dikombinasikan dengan berbagai aktivitas luar kelas seusai jam pembelajaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun menurut Anas, full day school juga belum tentu cocok diterapkan di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan utama, seperti Banyuwangi. Penerapan full day school di ibu kota dan kota-kota besar lainnya pasti akan berdampak lain jika diterapkan di daerah pelosok. Lantaran tak sedikit anak-anak di daerah ketika usai sekolah mereka menerima pengalaman diluar jam sekolah.

"Saya bukannya menolak berlebihan. Tapi rasanya full day school kurang pas diterapkan. Baik dalam konteks filosofi pendidikan di mana tumbuh-kembang anak butuh interaksi banyak dengan orang tuanya, maupun dalam konteks kedaerahan yang macam-macam modelnya," imbuh Anas.

Oleh karena itu, Anas berharap kebijakan full day school perlu dikaji lebih mendalam bila diterapkan secara menyeluruh. Banyak aspek harus dipertimbangkan. Selain itu Banyuwangi kini juga sudah menerapkan Banyuwangi Children Center yang bisa menekan angka kekerasan terhadap anak-anak.

"Kurang pas jika kemudian pengalaman orang kota dibawa ke orang daerah atau katakanlah orang yang tinggal di desa. Perlu banyak hal yang dikaji ulang," pungkasnya. (trw/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads