Menurut Muhadjir, dengan sekolah seharian penuh maka siswa akan menjadikan sekolah sebagai tempat kedua setelah rumah. "Saya ingin sekali sekolah itu menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Jangan swalayan, mall, dan lainnya. Itu dasar dari penambahan jam tersebut," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Restoran Batik Kuring, Jalan Widya Chandra V, LOT 21, SCBD, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
"Tapi ini kan masih sebatas ide. Soal sekolah yang masih belum laik buat lama-lama belajar pun kami paham. Jadi inikan bisa diterapkan secara bertahap," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela-sela konfrensi pers, Muhadjir mendapat telepon dari Presiden Jokowi. Tidak diketahui apa yang dibicarakan Kepala Negara kepada Muhadjir.
"Injeh, Pak. Injeh (Iya pak. Iya)," imbuh Muhadjir dalam bahasa Jawa saat menerima telepon Presiden Jokowi.
Penerapan jam belajar penuh ini, lanjut Muhadjir tidak hanya akan diberlakukan di sekolah negeri. Namun juga di sekolah swasta dan di tingkat nasional.
"Nantinya kita juga akan memperkuat fungsi pernah Komite Gotong Royong Sekolah yang selama ini kurang berfungsi karena ada larangan menggali dana dari masyarakat. Padahal menurut undang-undang, sekolah itu tanggung jawab pemerintah, orang tua, dan masyarakat," tutupnya. (aan/dra)











































