Bahkan bila malam tiba, warga tidak bisa tidur karena waswas akibat semburan lumpur. Semburan lumpur sempat membuat plafon sebuah rumah warga ambruk dan mengenai kepala pemilik rumah.
"Sampai hari ini keganggu apalagi kalau malam tidak bisa tidur karena waswas atau khawatir luapan lumpur. Gerakan mata bor getarannya membuat kami takut bisa-bisa nanti membuat ambruk," ujar Nanang Subarnas (40), warga Desa Segara Makmur kepada detikcom di Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih terganggu karena rumah kita belum dibenahi. Rumah kami retak-retak dan takutnya jatuh terkena retakan itu.
Makanya kalau malam tidurnya di saudara yang dekat," kata Nurmasni (45), warga lainnya.
![]() |
Andri (40) pemilik usaha fotocopy mengaku sangat terganggu akibat semburan lumpur. Dia waswas retakan di dinding rumahnya jatuh.
Berdasarkan pantauan, kini puluhan warga membersihkan rumahnya dari lumpur yang muncul di bawah tanah rumah mereka dan retakan-retakan dinding yang jatuh ke lantai. Lumpur disiram dengan air dan diserok keluar.
Beberapa usaha warga tutup seperti apotek, toko bangunan dan warung makanan. Informasi yang dihimpun menyebutkan semburan lumpur terjadi sejak (26/7/2016). Namun petugas yang bertanggungjawab akibat semburan lumpur ini sudah menemui warga untuk memberikan ganti rugi. Namun hingga kini ganti rugi belum direalisasikan. (nwy/trw)