Di video yang diunggah itu dan dilihat detikcom, Selasa (9/8/2016) ada petugas Sabhara yang adu mulut dengan petugas berseragam Kemenhub. Dalam keterangannya, di akun @korlantas disebutkan kalau petugas Bandara Juwata itu tidak mengerti tugas dan wewenang kepolisian. Anggota Sabhara dilarang melakukan patroli dengan alasan wilayah kewenangan.
Detikcom menelusuri soal video ini, karena ternyata insiden cekcok soal patroli ini berujung pada pengeroyokan pegawai bandara bernama Dwika. Pengeroyokan dilakukan 20 orang dan terjadi pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ditangani dan bisa diredam. Masih pengusutan," jelas Tommy.
"Dan ini cuma salah paham saja," tutur dia lagi.
Sedang Direktur Keamanan Penerbangan Kemenhub M Nasir yang dikonfirmasi membenarkan insiden ini. Menurut dia, penyidik PPNS sedang ke Tarakan melakukan penyelidikan asal muasal kasus pengeroyokan itu, termasuk soal cekcok di bandara terkait patroli.
"Itu kejadian pekan lalu," ujar Nasir.
Lalu bagaimana soal patroli polisi apakah boleh ke bandara? "Siapapun boleh, kalau melihat adanya gelagat ancaman. Tapi ya mungkin ada etikanya bagaimana begitu," tutup dia. (dra/dra)











































