Pengamatan detikcom di lokasi, rumah Bangkit nampak tertutup, baik pintu pagar maupun pintu rumah. Pada bagian depan hanya terlihat plakat bertuliskan sevis dinamo, kulkas, dan mesin cuci.
Foto: Enggran EB/detikcom |
Sementara di teras rumah, terdapat sejumlah kulkas bekas dan tumpukan barang-barang bekas yang terbungkus plastik. Tak nampak garis polisi di rumah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tahunya baru malam sekitar pukul 22.00 WIB. Di rumah ini sudah banyak polisi," kata Burhan kepada detikcom di lokasi.
Menurut Burhan, malam hari setelah Bangkit ditangkap, dirinya masih bertemu istri dan ketiga anak Bangkit di rumah tersebut. Hanya saja, sejak pagi tadi keluarga Bangkit tak lagi berada di rumah tersebut.
"Kemungkinan ke rumah saudaranya. Kan istrinya asli Kauman, Kecamatan Mojoagung," terangnya.
Bangkit ditangkap polisi di rumahnya karena diduga merakit senjata api. Dari penggerebekan itu, petugas menyita barang bukti berupa 4 senpi rakitan laras panjang, 4 senpi rakitan laras pendek, 55 butir peluru tajam kaliber 3,8 mm, 99 butir peluru tajam kaliber 9 mm, 94 butir peluru tajam kaliber 7,65 mm, 42 butir peluru tajam kaliber 5,56 mm, 11 butir peluru tajam kaliber 7 mm, 24 butir peluru hampa kaliber 5,56 mm, 24 butir peluru karet, 5 butir peluru tajam kaliber 5,56 mm dalam satu rangkaian, 17 butir selongsong peluru.
Foto: Enggran EB/detikcom |
Selain itu, petugas juga menyita sebuah laras, sebuah grendel, 4 kaleng kecil serbuk mesiu, 6 butir peluru tajam (madsen) kaliber 7,65 mm, sebuah alat bubut, sebuah alat bor, sebuah gergaji besi, sebuah alat ukir sixmacth, sebuah gerinda mesin, 54 butir proyektil, dan 134 butir peluru ramset. (fat/trw)












































Foto: Enggran EB/detikcom
Foto: Enggran EB/detikcom