Kecamatan Minta Kontraktor Urus Ganti Rugi Semburan Lumpur di Dekat Marunda Center

Kecamatan Minta Kontraktor Urus Ganti Rugi Semburan Lumpur di Dekat Marunda Center

Bartanius Dony A - detikNews
Senin, 08 Agu 2016 17:18 WIB
Foto: Sekcam ke rumah warga yang digenangi lumpur/ Dony detikcom
Jakarta - Warga Desa Segara Makmur, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat minta ganti rugi ke pemilik proyek yang diduga menyebabkan luapan lumpur. Warga kesal karena bangunannya retak-retak akibat digenangi lumpur.

Menanggapi keluhan warga, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tarumajaya, Taufik, mengatakan pihaknya akan menjadi penengah antara warga dan kontraktor.

"Soal ganti rugi itu menjadi urusan warga dengan kontraktor, kecamatan hanya menjadi pihak penengah," ujar Taufik saat mengecek rumah warga, di Jl Kebon Kelapa, Segara Makmur, Senin (8/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekcam Taufik datangi rumah warga/ Dony detikcom


Menurut Taufik, yang bertanggungjawab dalam ganti rugi terhadap warga adalah pihak kontraktor. Selain itu, pihak kecamatan juga akan membicarakan masalah ini dengan kontraktor.

"Soal ganti rugi, itu menjadi persoalan warga dengan kontraktor. Kita juga akan membicarakan baik-baik dengan pihak kontraktor," ucapnya.

Semburan itu terjadi sebanyak 3 kali pada bulan Agustus ini yaitu pada tanggal 1, 3 dan 7. Semburan paling besar terjadi pada tanggal 7 Agustus malam. Akibat luapan lumpur itu, 30 lantai rumah retak-retak.

Menurut warga sekitar, Didi, sebelum ada proyek pengeboran warga tidak pernah mengalami kejadian seperti ini. Untuk itu dia berharap operator pengeboran melakukan ganti rugi terhadap warga yang bangunannya rusak-rusak akibat luapan lumpur.

"Pihak kontraktor sudah datang 4 kali. Bahas ganti rugi, kita masih diskusi soal itu ada juga yang sudah dibayar," ucap Didi.

Sedangkan warga lainnya, Deden, mengatakan, kontraktor yang sedang mengerjakan proyek pemasangan pipa bawah tanah itu adalah PT Ardhinusa Mitratel. Deden menambahkan, pihak kontraktor sudah 4 kali berunding dengan warga mengenai ganti rugi. Deden mengaku mengalami kerugian Rp 270 juta dan perusahaan kontraktor sudah membayar Rp 85 juta.

Saat hendak dikonfirmasi, lokasi proyek pemasangan pipa gas itu nampak tak beroperasi. Tak ada petugas yang mau berkomentar saat ditanya soal tudingan warga yang menyatakan proyek tersebut menjadi penyebab munculnya luapan lumpur. Di lokasi proyek terlihat ada beberapa alat berat. Lokasi proyek itu juga terlihat digenangi air dan beberapa alat dilapisi sarung supaya tak kehujanan.

Lokasi proyek di Marunda/ Dony detikcom



Lokasi proyek di Marunda/ Dony detikcom
(rvk/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads