"Saya membuat surat kepada Menteri Kumham untuk menghadapkan Pak Sitinjak, karena beliau pada saat itu adalah kepala lapas yang pada saat di mana itu yang diberitakan, bahwa ada oknum anggota yang mengatasnamakan BNN hadir ke sana meminta CCTV-nya dimatikan," kata Komjen Buwas di kantornya, Jl MT Haryono, Cawang, Jaktim, Senin (8/8/2016).
Menurut Buwas, pemeriksaan Sitinjak dilakukan sebagai respons serius terhadap tulisan yang diposting koordinator Kontras Haris Azhar. Dalam tulisannya, Haris yang mengutip perkataan Freddy semasa hidup pada tahun 2014, mengaku pernah ada anggota BNN yang meminta agar CCTV yang dipasang khusus untuk mengawasi Freddy di Nusakambangan dicopot. Selain itu, Haris juga menuliskan bahwa Freddy pernah menyetor uang ratusan miliar rupiah ke oknum BNN untuk mengamankan bisnis narkobanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Informasi nanti keterangan Pak Sitinjak yang akan kita padukan dengan registrasi yang ada di kita, penugasan, yang pada saat itu dimungkinkan ada beberapa anggota yang bertugas. Mungkin saja anggota itu bertugas di tempat itu. Ini yang sedang kita dalami, oleh sebab itu kita butuh keterangan dari Pak Sitinjak. Sekarang ini hadir," jelas Buwas.
"Jadi yang saya lakukan adalah dalam rangka menindaklanjuti apa informasi yang disampaikan oleh Saudara Haris. Yang disampaikan kemarin kan langsung merespons itu. Ini bukti respons saya untuk membuktikan apa yang disampaikan oleh Haris," imbuhnya.
Selain memeriksa beberapa pihak dari luar BNN, Buwas juga telah melakukan pemeriksaan internal. Surat-surat penugasan dua tahun yang lalu tengah diteliti untuk mengkonfirmasi apa yang disampaikan Haris.
"Beberapa sudah kami periksa dari internal terutama yang memegang administrasi surat-surat itu. Surat-surat yang keluar. Termasuk surat tugas atau surat perintah," tegas Buwas.
(Hbb/nrl)











































