"Saya ingin (jajaran) lebih humanis supaya masyarakat merasakan kehadiran polisi dengan baik. Misal tempat macet, tidak perlu apel langsung bergerak ke titik macet, supaya masyarakat merasa kehadiran polisi mencairkan kemacetan-kemacetan itu," kata Tito usai memberikan bantuan kepada warga di kampung nelayan Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (5/8/2016).
Menurut Tito, selain tanggap, polisi harus humanis. Misalnya, sekali waktu menggelar menggelar bakti sosial. Harapannya, polisi dekat dengan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeliharaan Kamtibmas terutama kasus terorisme, di Jateng cukup rawan, lakukan langkah preventif. Lakukan pendekatan kepada semua tokoh dan stakeholder, rapatkan barisan dengan TNI, dan lain-lain. Kemudian juga konflik masal itu potensi-potensinya dipetakan, jangan tunggu respons terjadi, harus respons sebelum terjadi, selagi ada benih, tangani," paparnya.
Sebelum ke Tambak Lorok, Kapolri memberikan penghargaan dan menaikkan pangkat Bripka Bambang Adi Cahyanto menjadi Aipda, polisi yang terluka akibat menghalangi pelaku bom di Mapolresta Solo. Acara digelar di Mapolda Jateng, Jl Pahlawan Semarang.
Dalam kegiatan ini, Kapolri didampingi Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono dan sejumlah pejabat utama Mabes Polri seperti Kakorlantas Irjen Agung Budi Maryoto, Kadiv Propam Irjen M Iriawan, dan Sahlijemen Kapolri Irjen Arief Sulistyanto. (alg/trw)











































